Bunga ini memiliki siklus hidup yang unik, di mana setelah mekar, bunga akan layu dan tumbuh daun besar yang bisa mencapai lebar hingga 1,5 meter.
Daun ini berfungsi mengumpulkan energi melalui fotosintesis untuk mendukung pertumbuhan dan mekarnya bunga di kemudian hari.
Tidak hanya satu, masih ada 14 bunga bangkai lainnya yang diperkirakan akan mekar di Kebun Raya Purwodadi dalam waktu dekat.
Mekarnya bunga ini merupakan bagian dari program kerjasama antara komunitas pecinta tanaman dengan Kebun Raya Purwodadi, yang diharapkan dapat menarik minat publik pada konservasi dan penelitian flora.
Meski tumbuh di dataran rendah kering, keberhasilan mekarnya Amorphophallus Titanum di Kebun Raya Purwodadi menunjukkan keahlian tim dalam mengelola kondisi mikro iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman langka ini.
Baca Juga: Jalur Jembatan Rel Kereta Simpang Joglo Solo Segera Jalani Tes Beban
"Kami telah melakukan berbagai teknik, mulai dari pengairan hingga pemupukan optimal, untuk memastikan keberhasilan ini," jelas Hadhiyyah N. Cahyono, Ass Manager Hortikultura Holding Kebun Raya Purwodadi.
Bunga Bangkai ini hanya mekar dalam waktu singkat, sekitar 24 hingga 48 jam.
Selain menjadi pusat konservasi dan penelitian, Kebun Raya Purwodadi juga berfungsi sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap flora Indonesia dan upaya pelestariannya.
Upaya konservasi bunga bangkai sangat penting mengingat habitat alaminya kini terancam oleh deforestasi.
"Konservasi in-situ dan ex-situ sangat penting untuk melindungi bunga ini agar keindahannya dapat dinikmati oleh generasi mendatang," tambah Hadhiyyah.