Jabar pertama kali budidaya lobster di dalam ruangan/ Dok. diskominfo (
DKP Jabar)
Bandung, Sonora.ID - Sejak tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar, mulai mengembangkan budidaya lobster di dalam ruangan (stock enchanment).
"Setelah melalui berbagai percobaan, baru di tahun 2024 menunjukkan hasil yang memuaskan, walau masih dalam pengawasan dan pengembangan," ucap Kepala DKP Jabar Herman yang dikutip dari siaran pers Diskominfo Jabar, Jumat (18/10/2024).
Herman menjelaskan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar berhasil melepas 300 ekor lobster hasil budiaya dalam ruangan ke laut lepas guna melestarikan siklus hidup hewan yang jadi komoditas laut unggulan Jabar.
Menurut Hermansyah, budidaya dalam ruangan ini dilakukan untuk menyelamatkan lobster Jabar dari kepunahan. Penangkapan benih lobster di Jabar tergolong masif dan intensif, sehingga dikhawatirkan akan memperpendek siklus hidup lobster.
"Jika tidak ditanggulangi dengan tepat maka sumber daya lobster di alam pada masa yang akan datang akan menurun dan terancam," jelas Hermansyah.
'Ini upaya kami untuk menjaga stabilitas populasi lobster dengan budidaya dalam ruangan atau indoor," kata Hermansyah.
"Kita sudah memulai penelitian dan pengembangan ini sejak 2020, dan alhamdulillah 2024 ini berhasil dengan merilis atau melepaskan kembali benih lobster ke laut. Memang jumlahnya belum banyak, tapi ini adalah langkah baik untuk masa depan lobster di Jawa Barat," ungkap Herman.
Sementara itu, analis Aqua Culture Ahli Muda UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Selatan (PAPLWS) DKP Jabar, Denny Hamdani menjelaskan, budidaya indoor dilakukan karena selama ini lobster sulit dibudidaya langsung di laut.
"Karena kondisi angin dan gelombang laut selatan, sehingga sangat sulit kita lakukan budidaya langsung di laut, sehingga kita lakukan di indoor," kata Denny.
Menurut Denny, Jabar terbilang yang pertama kali berhasil membudidaya lobster dalam ruangan.
"Catatan saya, kita yang pertama kali berhasil melakukannya. Budidaya indoor ini akan terus kita kembangkan sampai ketemu cara dan teknologi yang tepat," jelas Denny.
Menurutnya, teknik budidaya dalam ruangan yang sekarang dilakukan baru pada tahap segmentasi 2 dengan ukuran lobster antara 50 - 70 gram dengan lama pemeliharaan 8 bulan.
"Masih butuh uji coba lebih lanjut sampai dengan segmentasi 4 yang mana ukuran dan berat lobster bisa lebih maksimal, dan secara ekonomi akan lebih visibel dan menguntungkan nelayan," jelas Denny.
Denny menyebut, kunci keberhasilan budidaya lobster dalam ruangan ada pada pakan, air, dan cahaya.
"Lobster itu ikan perairan dalam, jadi tidak butuh cahaya yang terang atau langsung terkena sinar matahari, lalu juga tidak boleh terkena air hujan, dan pakannya pun harus jenis moluska tertentu yang kebetulan di Pangandaran, jenis itu banyak," pungkasnya.