Sonora.ID - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekerja sama dan Panitia Peringatan 25 Tahun Wafatnya Romo Mangun mengadakan serangkaian acara untuk memperingati 25 tahun wafatnya Romo JB Mangunwijaya Pr. Acara ini juga menjadi momentum peringatan hari Sumpah Pemuda yang bertujuan untuk menghidupkan semangat, pemikiran, dan karya Romo Mangun bagi kaum muda dan lintas agama/kalangan dengan tema "From Atma for the Nation: Faith, Fraternity, Compassion ala Romo Mangun bagi Kaum Muda".
Dalam sambutannya dari Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (K) mengatakan Unika Atma Jaya dengan Romo Mangun memiliki keterkaitan yang sangat relevan. Sosok Romo Mangun merupakan bentuk nyata Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli (KUPP) yang hidup. Kristiani, beliau merupakan seorang imam dari umat, Unggul dan Profesional sebagai arsitek dan sastrawan yang karyanya diakui dan mendapatkan penghargaan secara internasional, dan Kepedulian, rasa perhatian beliau terhadap orang-orang terpinggirkan.
"Hal ini merupakan wujud satu paket komplit KUPP yang terasa begitu nyata,” ujar Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K)
Prof Yuda juga menjelaskan bahwa, inspirasi Romo Mangun bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga semangat dan inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan bangsa. Inspirasi beliau dapat memberikan dorongan, khususnya bagi anak muda dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Unika Atma Jaya Semarakkan Kedatangan Paus Fransiskus di Sepanjang Jalan Sudirman Jakarta
Dalam kesempatan yang sama Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan Romo Mangun adalah seorang imam yang sangat taat dan saleh. Dalam menjalankan tugasnya beliau meminta izin kepada bapak kardinal untuk bisa menjalankan tugas yang bentuknya berbeda dengan pastor-pastor yang lain.
"Cinta Romo Mangun kepada tanah air telah terlihat sejak usia 16 tahun ketika beliau sudah mengangkat senjata untuk membela negara tercinta dan sampai tutup usia beliau wafat pada saat akan berbicara mengenai kondisi negaranya. Romo Mangun terimakasih karena Romo telah menjadi wujud dari cita-cita Atmajaya “Untuk Tuhan dan Tanah Air," ujar Ignatius Kardinal Suharyo selaku Uskup Keuskupan Agung Jakarta.
Sementara itu, Agustinus Kunarwoko, sebagai perwakilan IKAFITE (Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma) menyampaikan bahwa, bahwa Romo Mangun merupakan sosok yang mencintai kaum muda dan memberikan teladan dalam mendampingi kaum terpinggirkan. Romo Mangun juga telah mewariskan hati, perhatian, dan cintanya sebagai seorang pendidik, seorang beriman, warga negara, dan sebagai anggota masyarakat biasa.
"Romo Mangun berkali-kali mengatakan dalam tulisannya: 'Saya ini berhutang kepada rakyat.' Maka seluruh hidupnya sejak zaman kemerdekaan dipersembahkan kembali kepada rakyat. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda bulan Oktober ini, dan acara yang terselenggara di kampus orang muda ini mencerminkan beliau sebagai sosok yang mendampingi saudara-saudara kita yang kecil dan terpinggirkan. Beliau adalah anugerah yang besar bagi bangsa ini, mungkin anugerah yang tidak akan terulang," ujar Agustinus Kunarwoko dalam sambutannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang menghadirkan narasumber Fx. Mudji Sutrisno, SJ., sosok budayawan & Imam Katolik, Sriwahyaningsih, Perintis Sanggar Anak Alam, dan Mohammad Sobary, Budayawan, penulis, dan kolumnis.
Kemudian, acara ditutup dengan peluncuran empat buku yang mengulas dan menghidupkan kembali kisah, pemikiran, dan perjuangan Romo Mangun dalam membela mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat. Buku pertama berjudul Suara Bagi yang Terpinggirkan, buku kedua berjudul Romo Mangun Guru Bangsa, Guru Kemanusiaan, dan Guru Iman, buku ketiga berjudul Yuk, Belajar Ujaran dan Teladan Romo Mangun, dan buku terakhir berjudul Hikmat dan Pengetahuan, Interaksi Gereja dan Sains di Era Modern.
Romo Mangun merupakan sosok yang memberikan dampak besar bagi Gereja dan Bangsa Indonesia melalui peran nya di dunia sosial, pendidikan, dan arsitek. Kecintaan Romo Mangun dalam dunia sastra tercermin dari warisan-warisan yang beliau tinggalkan kepada generasi muda saat ini melalui berbagai karya tulis mengenai gerakan sosial dan pendidikan.
Unika Atma Jaya memandang sosok Romo Mangun sebagai wujud hidup dari nilai-nilai KUPP, melalui perannya dalam memperjuangkan pembangunan bangsa yang berlandaskan nilai iman, persaudaraan, kepedulian, dan kasih. Acara yang selaras dengan momentum peringatan Sumpah Pemuda kali ini dapat menjadi pembangkit semangat untuk meneladani ketokohan Romo Mangun yang sangat relevan dengan salah satu visi strategis Unika Atma Jaya yaitu mengembangkan nation building excellence.