Boyolali,Sonora.ID- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi salah satu penunjang utama dalam memperkuat sistem serta kualitas layanan kesehatan di Indonesia, termasuk untuk pasien yang menjalani perawatan hemodialisis, atau yang sering disebut cuci darah.
Salah satu peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPPU), Joko Sutejo (53) yang tinggal di Desa Sukorame, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, telah merasakan manfaat dari program JKN ini. Ia menjalani hemodialisis sebagai bagian dari perawatan gagal ginjal yang dideritanya.
Joko mulai merasakan masalah pada ginjalnya dua tahun yang lalu. Awalnya ia sering merasa kelelahan, gatal-gatal di beberapa bagian tubuh, mengalami pembengkakan, kehilangan nafsu makan, dan sering mual.
"Ketika saya merasa kesehatan saya memburuk, saya segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit Moewardi, faskes terdaftar BPJS saya," ucap Joko.
Sebagai PNS di Kabupaten Boyolali, Joko memiliki akses ke layanan kesehatan JKN. Setelah menjalani konsultasi dan serangkaian tes, dokter menyampaikan bahwa fungsi ginjal Joko menurun dan ia membutuhkan perawatan hemodialisis untuk mendukung fungsi ginjalnya.
Baca Juga: Relawan Pilkada Boyolali Dianiaya, Sempat Terima Ancaman Teror
Sejak saat itu, Joko rutin menjalani hemodialisis sebanyak dua hingga tiga kali seminggu. Prosedur ini membantu menyaring darah dari racun, limbah, dan sisa metabolisme tubuh, menggantikan peran ginjalnya.
“Walaupun sulit menerima kondisi ini, saya percaya ini bagian dari rencana Tuhan. Bersyukurnya, saya sebagai peserta JKN, tidak perlu khawatir dengan biaya yang tinggi karena semuanya telah tercakup oleh BPJS," kata Joko.
Selama dua tahun menjalani hemodialisis, Joko merasa puas dengan pelayanan yang ramah, profesional, dan penuh perhatian dari tim medis. Ia juga merasa terbantu dengan penjelasan dari petugas BPJS Satu yang memberikan informasi mengenai JKN dengan jelas setiap kali ia berkunjung ke rumah sakit.
Setelah menjalani beberapa kali hemodialisis dengan bantuan JKN, Joko merasakan peningkatan kualitas hidupnya. Meski masih perlu rutin menjalani hemodialisis, ia merasa lebih semangat dan memiliki harapan untuk kesehatannya. Program JKN BPJS Kesehatan ini tak hanya meringankan beban finansialnya, tetapi juga memastikan akses kesehatan yang berkualitas bagi peserta.
Selain Joko, istri dan anaknya juga merasakan manfaat program ini. "Saya berterima kasih kepada BPJS Kesehatan atas program JKN-nya, serta kepada seluruh tim medis yang selalu membantu saya dalam proses hemodialisis. Tanpa dukungan JKN, saya tak tahu bagaimana bisa menangani pengobatan rutin ini," tambahnya.
Sebagai penutup, Joko mengajak pasien lain dengan penyakit serupa agar segera bergabung dalam program JKN demi akses kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. "Mari kita manfaatkan program JKN untuk hidup lebih sehat," tutupnya.
Baca Juga: Anjloknya Harga Komoditas Boyolali, Cabai Hingga Terong Terpuruk