Adapun bahan kimia yang ditemukan dalam anggur Shine Muscat yang diuji meliputi Bifenazate, Dinotefuran, Fluopyram, Boscalid, Fluopicolide, Pyrimethanil, Ametoctradin, Tetraconazole, Ethirimol, Metrafenone, Fludioxonil, Bupirimate, Isopyrazam, Oxathiapiprolin, Biphenyl dan Cyazofamid.
Malaysia Ikut Selidiki Anggur Shine Muscat
Tersebarnya berita atas Thailand yang menemukan bahan kimia berbahaya di anggur Shine Muscat, Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia (KPKM) turut memeriksa anggur itu, demikian diberitakan NST Malaysia.
Datuk Seri Mohamad Sabu selaku Menteri KPKM mengatakan masalah tersebut akan dirujuk ke lembaga terkait untuk diverifikasi.
"Kami teliti dalam masalah ini karena menyangkut kesehatan, dan akan melakukan pemantauan berkelanjutan.
Jika memang benar terdapat zat kimia berbahaya di anggur Shine Muscat yang dijual di Malaysia, KPKM akan melakukan tindakan lebih lanjut.
Baca Juga: 12 Manfaat Anggur Merah, Salah Satunya Bisa Menjaga Kesehatan Kulit!
"Jika ada bahan kimia berbahaya yang terdeteksi, kami akan mengambil tindakan lanjutan."
Adapun dilansir dari Free Malaysia Today, tidak ada residu pestisida berlebihan di anggur Shine Muscat yang diimpor selama empat tahun terakhir.
Hanya ada empat dari 234 sampel anggur tidak mematuhi tingkat residu maksimum pada 2020 hingga September 2024, dan tidak ada yang melibatkan anggur Shine Muscat.
KPKM pun mengatakan pengiriman berikutnya akan diizinkan masuk ke negara itu hanya jika residu kimia tidak melebihi tingkat yang diizinkan.
Bagaimana dengan Anggur Shine Muscat di Indonesia?
Anggur Shine Muscat tak hanya populer di negara tetangga, tapi juga di Indonesia. Beberapa retail juga menjual anggur ini.
Hingga artikel ini ditayangkan pada Selasa (29/10/2024), belum ada pernyataan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI terkait anggur Shine Muscat yang dijual di Indonesia.
Oleh karenanya, kepastian terkait kandungan zat kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat di Indonesia belum diketahui.