Bogor,Sonora.Id - Taman Safari Indonesia dan Kementrian Lingkungan Hidup menggelar Konferensi Tingkat International bertema “Their Future Is Our Future Sustainable Development Of Assisted Reproductive Tehcnology And Biobanking For Biodiversity Conservation di Royal Safari Garden Resort & Conservation, Bogor, Jawa Barat, (24-26 Oktober 2024.
Konferensi dibuka oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem ( KSDEAE ) Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc bersama Direktur Taman Safari Indonesia Drs. Jansen Manansang MS.c.
Direktur Taman Safari Indonesia Drs. Jansen Manansang MS.c. menuturkan kegiatan ini merupakan kerjasama antara Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Kantor Kementerian Kehutanan, Institut Pertanian Bogor ( IPB ), Leizbniz Institute For Zoo and Wildlife Park, DVUR KRALOVE ZOO German, NGO SOS Rhino, serta beberapa intitusi terkait.
"Acara ini diikuti lebih dari 50 orang, dan para ahli di bidang konservasi satwa liar baik dari dalam maupun dari luar negeri," ujar Jansen dalam keterangan resmi yang diterima Redaksi Sonora.
Jansen menambahkan Satwa yang terancam punah jadi tidak punah, itulah kita menggunakan tehcnology untuk semua jenis hewan, dan didukung oleh akademis dan NGO.
“Konferensi berskala International ini sangat penting bagi kelangsungan hidup satwa agar tidak pubah,“tegasnya.
Konferensi Keanekaragaman hayati ini dihadiri para pakar di bidang satwaliar didampingi oleh beberapa dokter hewan Taman Safari Bogor, Jawa Barat.
Hadir dalam acara tersebut Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria,Thomas Hildeband, Frank Gorit dari Libnez- IZW German, Nadine Lamberski dari Collosal Bosciences,Jan Steskal dari DVUR Kralove Zoo German,Nan Schaffer dari SOS Rhino.