Sonora.ID - Dirut PAM Jaya, Arief Nasrudin menyinggung peraturan daerah soal larangan eksploitasi air tanah, hal itu berkaitan juga dengan upaya pengurangan penurunan muka tanah di Jakarta. Berdasarkan itu, PAM Jaya berupaya mencapai 100% layanan perpipaan air minum bersih untuk seluruh Jakarta.
Namun, Arief mengungkapkan, kantor pemerintah/rumah sakit milik pemerintah masih ada yang menggunakan air tanah. Sehingga hari ini pihaknya mengundang pihak terkait, seluruh RSUD dan Pemprov Jakarta untuk sosialisasi dan peningkatan layanan air bersih perpipaan untuk fasilitas kesehatan milik Pemprov Jakarta.
"Sementara kantor pemerintahan, rumah sakit pemerintah masih pakai air tanah, dan ini yang menghawatirkan. Kenapa akhirnya kami harus melakukan sosialisasi ini" Ungkap Arief
"Jangan sampai nanti, kami dorong ke rumah [warga] dan kemudian komersial, tetapi ternyata ada kantor pemerintahan yang masih belum menggunakan air PDAM" Lanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mendorong dan mendukung PAM Jaya atas peningkatan pelayanan air bersih perpipaan untuk fasilitas kesehatan milik Pemprov Jakarta.
Sementara untuk kantor-kantor pemerintahan khususnya milik Pemprov Jakarta, Ia akan melakukan pendataan mana saja yang masih menggunakan air tanah dan akan dilakukan sosialisasi bersama dengan asisten pembangunan dan SDA.
"Tidak hanya kepada fasilitas kesehatan tapi juga kepada kantor-kantor pemerintahan lainnya, khususnya milik Pemprov DKI" Ucap Teguh
"Mungkin masih ada, nanti kami petakan, kantor-kantor pemerintahan yang menggunakan air tanah. Di sinilah kemudian instansi pemerintahan perlu memberikan suri tauladan" Sambungnya
Teguh mendukung langkah dan upaya PAM Jaya untuk bisa memenuhi target-target yang sudah ditentukan, misalnya tahun 2024 ini 68.000 kilometer sambungan baru, hingga 100% pada 2030.