Pontianak, Sonora.ID - Saat ini dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya mulai dirasakan oleh sebagian warga di dua wilayah Kalbar itu.
Dampak dari Karhutla yaitu kabut asap yang mulai memenuhi wilayah Pontianak dan Kubu Raya ini membuat mata menjadi perih dan bernafas pun terasa terganggu.
Hal ini dialami juga oleh salah satu warga Kubu Raya, Yahya, yang sering pulang pergi Kubu Raya - Pontianak untuk menjalankan pekerjaannya sehari - hari. Dia pun merasakan kabut semakin terasa dan serta bernafas pun kurang nyaman.
"Saya kerja terpaksa pakai masker, karena kabut sudah mulai tebal, terlebih malam hari, "ujar Yahya, Selasa, (29/10/2024).
Begitu juga salah satu warga Pontianak, Yuli yang mulai mengurangi aktivitasnya di malam hari. Karena kabut yang mulai tebal di malam hari.
"Sudah mengurangi aktivitas di malam hari, biasanya saya jogging malam hari, tapi karena kabut jadi agak susah, "ungkapnya kepada sonora.ID.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Gelar Sosialisasi Wujudkan Pilkada Yang Aman dan Damai
Sementara itu dampak yang sama juga dialami Dwi warga Pontianak yang mana ia menilai debu yang beterbangan akibat kebakaran lahan, mengganggu aktivitasnya.
"Debunya terlalu banyak cukup menggangu, "katanya.
Sementara itu ditemui terpisah, Pj Wali Kota Pontianak, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengingatkan kepada warga terutama yang mempunyai lahan kosong agar selalu diperhatikan dan dijaga. Hal itu disampaikannya menanggapi peristiwa kebakaran yang terjadi di daerah Parit Demang, Pontianak Selatan, Selasa (29/10/2024).
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Pilkada 2024, di Hotel Maestro Pontianak.
"Saya mengingatkan kepada warga terutama yang punya lahan kosong agar dijaga, begitu api muncul langsung dipadamkan, "ungkap Ani sofian.
Seperti diketahui kebakaran yang terjadi di Parit Demang berhasil diatasi oleh gabungan 6 pemadam kebakaran swasta, disamping BPBS dan Pol PP.