Penajam, Sonora.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Politik guna meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak 2024, di Gedung Graha Pemuda Nipah Nipah. Rabu, (30/10/2024).

 

Saat membuka kegiatan Penjabat (Pj) Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin mengatakan partisipasi pemilih sangat diharapkan dalam mensukseskan Pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024

 

Kehadiran generasi muda memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. Untuk itu, ia mengajak mahasiswa dan pelajar ikut turut dalam menentukan masa depan daerah kita. 

 

Zainal Arifin menekankan masyarakat diimbau menggunakan hak pilih dengan bijak agar memilih pemimpin yang amanah, juga harus berlangsung damai dan demokratis demi menjaga persatuan bangsa.

 

Kami berharap partisipasi kalian sangat berarti dalam menentukan masa depan daerah kita. Jangan pernah takut bertanya dan belajar tentang politik, karena suara kalian adalah kunci perubahan daerah ini. "bebernya.

 

 

Sementara itu Kepala Bakesbangpol PPU, Agus Dahlan mengatakan sosialisasi ini diikuti 200 peserta yang berasal dari perwakilan organisasi masyarakat (Ormas), 18 partai politik, mahasiswa, serta pelajar SMA/SMK se-Kabupaten PPU, 

 

Kegiatan ini mengusung tema “Meningkatkan Partisipasi Pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur serta Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara Tahun 2024.

 

Tujuannya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang hak dan kewajiban mereka.

 

Mendukung terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan bermartabat. Serta memelihara toleransi dan menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di Kabupaten PPU.

 

Melalui sosialisasi ini kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, untuk ikut serta dalam proses demokrasi secara aktif dan bertanggung jawab

 

Serta dapat mendorong peningkatan partisipasi pemilih pada 27 November 2024, sehingga menciptakan proses pemilihan yang demokratis, aman, dan bermartabat."pungkasnya. (*Adv)