Jakarta, Sonora.ID - Sebagai induk holding BUMN farmasi,
Bio Farma terus memperkuat konsistensinya dalam memperluas akses kesehatan global melalui inovasi, kolaborasi, dan kualitas produk vaksin yang diakui dunia.
Sebagai produsen vaksin terkemuka di Indonesia, Bio Farma konsisten menyediakan vaksin berkualitas tinggi untuk berbagai penyakit, baik dalam negeri maupun internasional.
Hal tersebut diakui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, Erick Thohir yang mengungkapkan kekagumannya atas keberhasilan Bio Farma memperluas akses bisnis global melalui strategi konsistensi konstribusinya dalam ekosistem kesehatan dunia, baik melalui perluasan kapasitas produksi vaksin maupun kepeduliannya terhadap kemanusiaan universal.
“Kita melihat bagaimana Bio Farma terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesehatan global yang menunjukkan peran krusial Bio Farma di tataran internasional," sebut Menteri Erick saat jumpa pers di Jakarta belum lama ini.
"Tidak hanya dalam solusi medis tetapi juga dalam mendukung perdamaian dan stabilitas di wilayah-wilayah rentan di seluruh dunia,” katanya dan dikutip dari siaran pers Bio Farma, Jumat (1/11/2024).
Menteri Erick menjelaskan bahwa kemampuan Bio Farma telah lama diketahui komitmennya dalam skala Kesehatan global. Ini terlihat dari kemampuan Bio Farma memasok kebutuhan vaksin bagi 700 juta anak di 153 negara.
"Kesuksesan Bio Farma merupakan sebuah strategi konsistensi yang menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara besar dalam sebuah ekosistem supply chain Kesehatan dunia," kata Menteri Erick.
Menteri Erick juga menceritakan keberhasilan Bio Farma dalam membantu mempercepat pemulihan Indonesia pada saat pandemi Covid-19 dengan kemampuannya menyediakan vaksin khusus Covid-19 bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, yang turut hadir saat jumpa pers menambahkan, Bio Farma yang juga merupakan representasi Indonesia dalam pertemuan tahunan Jaringan Produsen Vaksin Negara Berkembang (Annual General Meeting DCVMN) di Sao Paulo Brasil pertengahan Oktober 2024 lalu, mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah dalam acara yang sama di tahun 2025 mendatang.
"Meningkatnya permintaan internasional akan pasokan vaksin yang andal menjadi peluang bagi kami untuk meneguhkan posisi sebagai pemain vaksin global dengan meningkatkan kapasitas produksinya dari 3,1 miliar dosis per tahun menjadi 5 kali lipat melalui pembangunan fasilitas produksi vaksin modern," jelas Soleh Ayubi.
Diketahui, selama dua tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan ekspor Bio Farma mencapai 80 persen, dengan jangkauan dan dampak yang semakin meluas.
Vaksin Bio Farma terus memberikan manfaat kesehatan bagi wilayah-wilayah yang membutuhkan, memastikan vaksin dapat diakses oleh masyarakat rentan.
“Kemampuan ini menjadikan kami sebagai pusat produksi vaksin andal yang berkelanjutan, serta memastikan kelangsungan rantai pasok dan memenuhi kebutuhan di berbagai jaringan global sekaligus menegaskan komitmen Bio Farma menjaga ketersediaan vaksin andal untuk dunia," ungkap Soleh Ayubi.
Soleh Ayubi juga menyebut, pembangunan fasilitas produksi modern itu juga memampukan Bio Farma menjadi bagian dari aksi kepedulian internasional tanpa harus menganggu kebutuhan pasokan rutin vaksin yang sedang berjalan.
Soleh Ayubi memberi contoh yang terjadi di Gaza, karena disebabkan adanya vaksinasi maka negara yg sedang berperang menghentikan perangnya selama 3 hari untuk menggelar program vaksin polio untuk anak-anak Palestina.
Bio Farma dalam menjalankan bisnisnya tetap mengutamakan distribusi vaksin kepada komunitas yang membutuhkan, sejalan dengan misi korporasi untuk menyediakan akses kesehatan bagi semua orang.
“Sebuah momen kemanusiaan yang luar biasa terjadi pada bulan September 2024 ketika konflik di Gaza, perang terhenti selama tiga hari untuk memungkinkan pelaksanaan vaksinasi polio kepada anak-anak dengan menggunakan vaksin produksi Bio Farma," sebut Soleh Ayubi.
Pada kesempatan tersebut, Soleh Ayubi juga menjelaskan tentang keunggulan Bio Farma lainnya dalam penerapan praktik berkelanjutan melalui sistem “traceback” untuk vaksin yang diproduksinya.
Sistem ini memungkinkan setiap batch vaksin dapat terlacak kembali ke sumbernya, termasuk jenis energi yang digunakan dalam memproduksinya. Traceback merupakan syarat keikutsertaa tender UNICEF pada 2026.
"Dedikasi perusahaan dalam menerapkan energi hijau dan tanggung jawab lingkungan semakin mengukuhkan posisi Bio Farma sebagai entitas yang maju dan peduli pada keberlanjutan dalam industri kesehatan global," kata dia.
Ke depan, Bio Farma memiliki peta jalan strategis lima tahun yang komprehensif untuk memperkuat posisinya sebagai pemain di pasar global dan memastikan keberlanjutan program-programnya.
Prioritas utama, memperluas jangkauan pasar, membangun kemitraan dengan organisasi kesehatan global, serta memperkuat dukungan kesehatan di tingkat lokal.
Peta jalan strategis ini mencerminkan komitmen Bio Farma terhadap stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang, baik untuk kebutuhan kesehatan dalam negeri maupun internasional.
Pertemuan dengan media dilaksanakan di media center Kementerian BUMN yang dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Tohir dan Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga.