Mereka berdua bekerja sama dalam aksi menipu orang dengan berpura-pura menjadi pemburu hantu. Namun, suatu hari kebohongan mereka terungkap oleh Meera dan pamannya.
Sebagai syarat agar rahasianya tetap aman, Meera meminta Ruhaan untuk menemaninya ke istana leluhur keluarganya di Rakhtghat. Tak punya pilihan lain, Ruhaan akhirnya setuju.
Sesampainya di Rakhtghat, Ruhaan bertemu dengan Raja Saab, ayah Meera, dan keluarga mereka yang hidup dalam kemiskinan karena istana mereka dihantui roh jahat bernama Manjulika.
Baca Juga: Sinopsis Drama China Love Game in Eastern Fantasy: Permainan Cinta
Seorang pendeta setempat memberitahu Ruhaan bahwa hanya dia yang bisa mengusir roh itu, karena wajahnya sangat mirip dengan Raja Dibrendranath, seorang raja yang terbunuh oleh Manjulika pada tahun 1824.
Awalnya, Ruhaan merasa terpaksa menjalankan tugas ini. Namun, lama-kelamaan ia mulai menikmati waktunya di Rakhtghat, terutama setelah banyak orang memujinya karena kemiripannya dengan Raja Dibrendranath. Hubungan Ruhaan dengan Meera pun berkembang hingga keduanya saling jatuh cinta.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Manjulika akhirnya terlepas dari ikatan yang mengurungnya, membuat situasi di istana semakin kacau. Di tengah kekacauan itu, muncul pula dua wanita misterius, Mallika dan Mandira, yang membuat suasana semakin rumit dan penuh misteri.