Penajam, Sonora.ID - Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), M. Zainal Arifin, secara resmi menutup Festival Belian Adat Paser Nondoi Tahun 2024 di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau pada Sabtu (2/11/2024).
Penutupan ini ditandai dengan prosesi pelepasan gitang oleh Pj Bupati kepada mulung, yang menjadi simbol berakhirnya Festival Adat Paser Belian Nondoi Tahun 2024.
Pj Bupati M. Zainal Arifin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyelenggarakan dan mendukung pelaksanaan festival, sehingga bisa berjalan dengan sukses.
"Dengan diadakannya festival ini, kita sama-sama merasakan nuansa masyarakat yang terus berupaya untuk selalu melestarikan adat budaya peninggalan nenek moyang kita, juga meneruskan budaya tersebut kepada generasi kita yang akan datang,” ungkap Zainal.
Selama enam hari penyelenggaraan, rangkaian kegiatan festival berhasil menarik minat masyarakat, melibatkan sanggar seni baik dari dalam maupun luar Kabupaten PPU.
Baca Juga: Irawan Heru Sebut Jalan Nelayan Kurang Memadai di PPU
Menurut Zainal, festival ini juga menjadi bukti bahwa budaya yang diwariskan nenek moyang harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak tergerus perkembangan zaman.
Sebagai warga Kabupaten PPU, Zainal juga merasa bangga karena Festival Tanjong Penajo yang pertama kali digelar di tingkat provinsi, dilaksanakan secara terbuka di PPU.
Acara ini menampilkan seni tari kreasi pesisir dan pedalaman dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Festival Belian Adat Paser Nondoi kali ini mengusung tema Mangku Awat Mangku Tengkuat Mangku Pengkingat yang artinya 'saling membantu, saling menguatkan, dan saling mengingatkan'.
"Tema ini tidak hanya tertutup pada satu golongan satu suku yang ada di Kabupaten PPU, namun untuk semua suku yang ada untuk saling berinteraksi dan berasimilasi untuk hidup rukun dan berdampingan," pungkasnya (Adv/DiskominfoPPU)