Dushanbe,Sonora.Id – Resepsi Diplomatik memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 dan Ulang Tahun ke-30 Hubungan Diplomatik Indonesia-Tajikistan. Kegiatan dengan tema “Wonderful Indonesia” ini dilaksanakan di Serena Hotel - Dushanbe pada tanggal 1 November 2024 dengan pertunjukan kesenian dari para Staf KBRI Astan
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Tajikistan terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu.
“Sejak pertama kali pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tajikistan sampai saat ini telah banyak kerjasama yang telah dijalankan, baik dari sektor politik, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Pada 5 (lima) tahun terakhir tingkat perdagangan ekonomi mengalami tren peningkatan 16 % dan yang tertinggi adalah pada tahun 2022 dengan jumlah perdagangan mencapai 3,1 juta dollar. Pada sisi investasi, pada tahun 2021 investasi Tajikistan ke Indonesia mencapai 5,1 juta dollar dan hal ini disusul dengan peningkatan potensi pariwisata dan people to people contact dimana sejak 2015 sampai saat ini sebanyak 106 pelajar telah mengenyam pendidikan di Indonesia melalui berbagai program beasiswa” ucap Dubes Fadjroel.
Guest of Honor dari pihak Tajikistan adalah HE. Aziz Nazar yang merupakan Wakil Menteri Industri dan Teknologi Baru. Dalam sambutannya, Aziz Nazar mengucapkan terimakasih atas undangan dari Dubes RI dan berharap kedepan terjadi peningkatan kolaborasi pada seluruh bidang diplomasi antara Indonesia dan Tajikistan.
Penyelenggaraan resepsi diplomatik dengan tema “Wonderful Indonesia” diisi dengan pagelaran seni tari, Pencak Silat serta gastro diplomacy menyemarakkan keseluruhan acara. Dibuka dengan tari persembahan dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, yang membawa “Tepak Sirih” sebagai simbol penghargaan dan selamat datang bagi tamu terhormat. Dilanjutkan dengan pemotongan Tumpeng sebagai simbol kerjasama antara kedua bangsa yang diberikan oleh Duta Besar kepada Guest of Honor kemudian pemberian peralatan silat kepada Presiden Federasi Pencak Silat Tajikistan sebagai simbol persahabatan dan upaya peningkatan kerjasama seni budaya Pencak Silat di Tajikistan
Seluruh pengisi acara seni pada resepsi diplomatik kali ini dilakukan oleh Staf KBRI Astana dengan menampilkan Tari Persembahan (Riau), Tari Topeng Bali, Tari Nusantara dan persembahan Musik Angklung yang mengadopsi lagu Indonesia dan Tajikistan. Antusiasme dari seluruh tamu yang hadir terlihat dari perhatian mereka sampai acara selesai. Mereka berharap penampilan seni serupa dapat dilakukan kembali di Tajikistan dengan kolaborasi yang lebih besar antara Indonesia dan Tajikistan.
Pada momen ini, KBRI Astana juga menyajikan gastro diplomacy dengan menghidangkan makanan Rendang, Bakso dan Peyek. Para tamu sangat menikmati dan mengapresiasi rasa makanan yang memiliki kemiripan dengan tipikal makanan Tajikistan yang kaya akan rempah.
Pencak Silat yang juga merupakan salah satu diplomasi budaya yang dilakukan di wilayah akreditasi telah berkembang dengan pesat di Tajikistan. Pesilat dari Federasi Pencak Silat Tajikistan juga menampilkan kemahiran mereka di acara resepsi diplomatik tersebut. Saat ini, sudah ada lebih 500 pesilat di Tajikistan. Tren positif semakin dikenal luasnya Pencak Silat ini akan berdampak positif bagi peningkatan citra Indonesia di Tajikistan.
Alifkhonova Latofat yang juga menjadi MC dalam acara ini menyampaikan kebahagiaannya bisa ikut berpartisipasi. “Acara yang spektakuler diorganisir dengan sangat baik oleh KBRI Astana. Saya suka dengan sajian makanan Indonesia, serta tarian Nusantara yang sangat menghibur penonton, tutur Latofat yang pernah menerima beasiswa Darmasiswa Indonesia tersebut.