Sebanyak 10 unit tenda serbaguna dan 2 unit toilet portabel juga dikirimkan untuk mendukung fasilitas pengungsian.
Selain itu, Kemensos juga akan mendistribusikan 10.000 lembar masker kepada warga terdampak.
Bantuan sembako sebanyak 2.500 paket senilai Rp500 juta juga akan dibagikan. Untuk ahli waris korban meninggal, Kemensos telah menyiapkan santunan sebesar Rp 135 juta.
Baca Juga: Kunjungi Semarang, Gus Mensos Pastikan Program Makan Bergizi untuk Lansia Tepat Sasaran
Selanjutnya, Kemensos akan memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) untuk membantu pemulihan mental para pengungsi.
Sekadar diketahui, erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan kali ini mengakibatkan peningkatan status gunung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari, terhitung sejak 4 November hingga 31 Desember 2024.
Letusan kali ini membuat tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang dan satu desa di Kecamatan Ilebura terdampak parah.
Korban jiwa tercatat sebanyak 10 orang, 63 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang mengalami luka ringan.
Sebanyak 2.472 orang mengungsi ke tiga titik pengungsian terpusat, yakni di Desa Konga yang menampung 1.219 orang, Desa Bokang dengan 606 pengungsi, dan Hokeng dengan 647 pengungsi.
Selain pengungsian terpusat, terdapat juga pengungsian mandiri di rumah-rumah warga sekitar, yang jumlahnya masih dalam proses pendataan. Kerusakan bangunan akibat erupsi ini juga sedang didata oleh Kemensos. (*)