Foto : Jelang musim hujan, Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) Daop 2 sedang melakukan pemeriksaan jalur KA (
Dok. Humas Daop 2 Bdg)
Bandung, Sonora.ID - Dapat dipastikan seluruh wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim penghujan, dan tingginya curah hujan yang belakangan ini terjadi tentunya patut diwaspadai karena dapat membuat jalur kereta api (KA) terendam atau amblas.
"Memasuki musim hujan ini kami siap siaga dengan memetakan daerah-daerah Pemantauan Khusus di wilayah kerja Daerah Operasi 2 Bandung," ucap Executive Vice Presiden KAI Daop 2 Bandung Dicky Eka Priandana, dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
"Setidaknya ada 73 titik daerah yang kami pantau secara khusus baik banjir, longsor, jembatan dan kontur tanah labil maupun amblas," jelas Dicky.
“Kami melakukan berbagai upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA, Mengingat jumlah perjalanan KA di wilayah Daop 2 cukup banyak," ungkapnya.
"Dalam satu hari saja ada 164 perjalanan KA di Daop 2, seperti Commuterline Bandung Raya itu ada 46 KA, KA Walahar ada 10 KA, KA Siliwangi 6, dan KA Feeder Whoosh ada 54," jelasnya.
Berikut titik-titik rawan yang mendapat perhatian khusus, seperti 23 titik tanah labil yang meliputi:
KM 98+100 s.d 98+200 antara Stasiun Cibungur - Purwakarta
KM 110+200 s.d 112+700 antara Stasiun Ciganea - Sukatani
KM 123+400 s.d 127+500 antara Stasiun Ciganea - Sukatani
KM 147+300 s.d 149+600 antara Stasiun Sukatani - Cilame
KM 144+500 s.d 144+600 antara Stasiun Padalarang - Cimahi
KM 73+900 s.d 74+100 antara Stasiun Lampegan - Cibeber
KM 76+500 s.d 77+300 antara Stasiun Lampegan - Cibeber
KM 86+200 s.d 86+400 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 115+500 s.d 115+600 antara Stasiun Cipeuyeum - Cipatat
KM 105+900 s.d 106+000 antara Stasiun Cianjur - Ciranjang
KM 105+900/000 antara Stasiun Cianjur - Ciranjang
KM 0+400/500 antara Stasiun Cibatu - Pasir Jengkol
KM 205+400/500 antara Stasiun Leles - Karangsari
KM 206+200/300 antara Stasiun Leles - Karangsari
KM 206+400/500 antara Stasiun Leles - Karangsari
KM 212+000/100 antara Stasiun Karangsari - Cibatu
KM 215+300/500 antara Stasiun Cibatu - Warungbandrek
KM 221+500/600 antara Stasiun Warungbandrek - Bumiwaluya
KM 227+300 s.d 228+600 antara Stasiun Warungbandrek - Bumiwaluya
KM 241+000/100 antara Stasiun Cipeundeuy - Cirahayu
KM 281+700/800 antara Stasiun Manonjaya - Ciamis
KM 282+500/600 antara Stasiun Manonjaya - Ciamis
KM 293+100/200 antara Stasiun Ciamis - Bojong
Begitu juga 31 titik yang potensi longsor, seperti :
KM 112+700 s.d 115+200 antara Stasiun Ciganea - Sukatani
KM 106+000 s.d 108+000 antara Stasiun Purwakarta - Ciganea
KM 131+700 s.d 132+700 antara Stasiun Plered - Cikadongdong
KM 133+000 s.d 135+100 antara Stasiun Cikadongdong - Rendeh
KM 137+800 s.d 142+900 antara Stasiun Rendeh - Maswati
KM 145+400 s/d 145+500 antara Stasiun Sasaksaat - Cilame
KM 150+000 s.d 152+600 antara Stasiun Sasaksaat - Cilame
KM 155+000 s.d 157+600 antara Stasiun Cilame - Padalarang
KM 91+200/300 antara Stasiun Cibeber - Cianjur
KM 117+000 s.d 117+100 antara Stasiun Cipeuyeum - Cipatat
KM 145+000 s.d 146+000 antara Stasiun Padalarang - Cimahi
KM 186+000 s.d 189+200 antara Stasiun Cicalengka - Nagreg
KM 192+400 s.d 194+800 antara Stasiun Nagreg - Lebakjero
KM 196+800 s.d 200+000 antara Stasiun Lebakjero - Leles
KM 211+100/300 antara Stasiun Karangsari - Cibatu
KM 228+100/600 antara Stasiun Warung Bandrek - Bumiwaluya
KM 237+900/100 antara Stasiun Cipeundeuy - Cirahayu
KM 245+600 s.d 245+700 antara Stasiun Cirahayu - Ciawi
KM 218+000/100 antara Stasiun Cibatu - Warung Bandrek
KM 231+000/100 antara Stasiun Bumiwaluya - Cipeundeuy
KM 236+300/400 antara Stasiun Cipeundeuy - Cirahayu
KM 238+400/500 antara Stasiun Cipeundeuy - Cirahayu
KM 244+000/100 antara Stasiun Cirahayu - Ciawi
KM 259+500/600 antara Stasiun Rajapolah-Indihiang
KM 261+000/400 antara Stasiun Rajapolah - Indihiang
KM 263+500/900 antara Stasiun Rajapolah - Indihiang
KM 276+200/570 antara Stasiun Tasikmalaya - Awipari
KM 283+900 s.d 284+050 antara Stasiun Manonjaya - Ciamis
KM 283+800 s.d 284+000 antara Stasiun Manonjaya - Ciamis
KM 303+100 s.d 303+300 antara Stasiun Bojong - Karangpucung
KM 302+800 s.d 303+200 antara Stasiun Bojong - Karangpucung
Selain itu, terdapat pula 9 titik potensi banjir yakni:
KM 92+900 s.d 93+000 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 98+000 s.d 98+100 antara Stasiun Cibungur-Purwakarta
KM 94+900/000 antara Stasiun Cibeber-Cianjur
KM 150+600 s.d 150+900 antara Stasiun Cimindi-Andir
KM 167+800/900 antara Stasiun Kiaracondong-Cimekar
KM 178+300/600 antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka
KM 202+600/000 antara Stasiun Leles-Karangsari
KM 255+500/800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah
KM 256+700/259+800 antara Stasiun Ciawi-Rajapolah
Terdapat pula 10 titik jembatan (Bangunan Hikmat) seperti:
KM 105+392 BH 337
KM 110+648 BH 355
KM 133+485 BH 471
KM 172+000/100 BH 784
KM 61+400/500 BH 346
KM 155+900/000 BH 734
KM 231+205 BH 1032
KM 233+031 BH 1040
KM 284+106 BH 1292
KM 243+683 BH 1087
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Daop 2 Bandung untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, diantaranya dengan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur ke luar rumija, membuat trucuk dari bambu dan penahan tanah dengan menggunakan karung diisi tanah dan retaining wall.
Sementara itu, Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga disiapkan di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur.