Pemerintah Jadikan Energi Terbarukan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%

14 November 2024 12:40 WIB
Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Konsumen Dewan Energi Nasional, Dina Nurul Fitria, pada acara Smart Business Outlook 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Konsumen Dewan Energi Nasional, Dina Nurul Fitria, pada acara Smart Business Outlook 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (14/11/2024). ( )

Sonora.ID - Pemerintah menjadikan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai salah satu pendorong mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028/2029.

"Pemerintah yang baru sekarang menargetkan 8% pertumbuhan ekonomi di 5 tahun ke depan. Nah, mungkin kita harus nge-boost lagi pertumbuhan ekonomi ini dengan varian-varian dari supply energi terbarukan," kata anggota Unsur Pemangku Kepentingan Konsumen Dewan Energi Nasional, Dina Nurul Fitria, pada acara Smart Business Outlook 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemanfaatan EBT, pemerintah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya pengendalian pertumbuhan penduduk.

"Kita diminta untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, kenapa? Karena di situ konsumsi energi kita itu perlu kita jaga untuk jangka panjang," jelas Dina.

Selain pengendalian pertumbuhan penduduk, pemerintah juga berencana menurunkan intensitas energi, konservasi energi, optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri, diversifikasi sumber energi, dan penyediaan energi yang optimal.

Berbagai strategi kebijakan energi nasional tersebut diharapkan dapat mewujudkan ketahanan energi yang tangguh dengan tetap menjaga keamanan pasokan dan keterjangkauan harga energi serta pemenuhan kebutuhan energi yang rasional untuk mencapai target Human Development Index.

Berdasarkan data Pusdatin ESDM 2024, Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya energi baru terbarukan yang sangat melimpah mulai dari solar, hydro, bioenergi, energi angin, panas bumi, hingga laut dengan total potensi 3.686 GW.

Adapun konsumsi energi global meningkat 2% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 663 EJ atau setara dengan 16 Juta MTOE.

Peningkatan konsumsi energi sebagian besar berasal dari energi fosil, sedangkan kenaikan energi baru terbarukan (EBT) berasal dari biofuel dan biogas masing-masing 7% dan 10%.

Kenaikan konsumsi energi dunia juga berbanding lurus dengan penambahan konsumsi energi nasional. Pada 2023, total konsumsi energi final mencapai 171 MTOE atau naik rata-rata 6,5% per tahun dalam 5 tahun terakhir.

Berdasarkan jenis energinya, minyak masih menjadi konsumsi energi terbesar, yakni 40% dan diikuti batu bara 26% dan listrik 16%. Namun, dalam 5 tahun, EBT (biomassa, biogasoil, biogas) meningkat 14% per tahun, sedangkan minyak turun 4% per tahun.

Baca Juga: Dapatkan Strategi Bisnis di Era Baru dalam Smart Business Outlook (SBO) 2025

Seminar Smart Business Outlook 2025 dengan tema Navigasi Bisnis di Era Baru dipersembahkan oleh Radio Smart FM -Business and Inspiration Part of Kompas Gramedia Radio Network.

Acara ini disponsori PT Bank Central Asia TBK (BCA), Mandiri Tunas Finance, KAI Wisata, Vitazym Plus, Allianz Syariah, Samco Farma, LRT Jabodebek, Maklon Kosmetik PT. Lautan Rejeki Abadi dan didukung Hotel Borobudur Jakarta, Discovery Entertainment, Personix.ai, Onix Fragrance, Gramedia, Rajoet Gawenan.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm