Sonora.ID - Di era yang terus berkembang ini, perkembangan industri digital di seluruh dunia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Branding bukan hanya soal identitas visual atau pemasaran. Kini, keberadaan branding harus mampu merespon perubahan kondisi pasar, perilaku konsumen, hingga tantangan ekonomi.
Dalam konteks ini, beberapa tren utama telah mempengaruhi cara perusahaan membangun dan mengelola merek mereka.
Tren tersebut termasuk penurunan daya beli konsumen, silent brand movement, serta re-orientasi strategi branding menuju 2025.
Pada artikel ini akan membahas bagaimana masing-masing tren ini memengaruhi transformasi branding di era baru yang akan disampaikan oleh Pakar Branding & Marketing, Silih Agung Wasesa.
Penurunan daya beli dan rontoknya kelas menengah menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi transformasi di era baru.
"Kita yang punya industri atau yang punya usaha kelas menengah ini agak repot sih. ujar Silih Agung, pada acara Smart Business Outlook 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Silih Agung juga mengatakan bahwa silent brand movement menjadi hal yang mempengaruhi transformasi baru.
"Hati-hati, market kita itu cenderung silent movement". ujarnya.
Baca Juga: Dapatkan Strategi Bisnis di Era Baru dalam Smart Business Outlook (SBO) 2025