Sonora.ID – Berikut beberapa kumpulan teks khutbah Jumat tentang memilih pemimpin, singkat dan menyentuh hati yang dapat dijadikan referensi bagi yang membutuhkan.
Seperti diketahui, sebentar lagi masyarakat Indonesia akan kembali memilih pemimpin untuk kepala daerah di Pilkada 2024.
Jadwal pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 sendiri telah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
Sesuai dengan peraturan tersebut, pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024.
Maka dari itu, tema khutbah Jumat memilih pemimpin akan sangat cocok dibawakan khatib saat sholat Jumat.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Bulan Jumadil Awal, Singkat Namun Menyentuh Hati
Tujuannya agar umat Islam tidak sembarang memilih seorang pemimpin. Sebab ada beberapa beberapa kriteria pemimpin ideal dalam Islam yang penting untuk diketahui.
Di dalam Islam, contoh pemimpin yang baik adalah Rasulullah SAW. Beliau memiliki sifat yang ideal sebagai pemimpin, yaitu jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), dan cerdas (fathanah).
1. Khutbah Jumat Memilih Pemimpin
Kepemimpinan dalam Islam dan Pemilihan Pemimpin
أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الْحَقُّ الْمُبِيْنَ الَّذِى حَبَنَا بِاْلإِيْمَانِ وَاْليَقِيْنِ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَلَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ الله أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.وَقَالَ تَعَالَى:اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
Segala puji bagi Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap isinya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, seorang pemimpin yang agung dalam sejarah umat manusia, yang membawa cahaya petunjuk kepada seluruh alam.
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama menggali hikmah dan pelajaran dari kepemimpinan dalam Islam.
Kepemimpinan, sesungguhnya, adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Namun, dalam Islam, kepemimpinan bukanlah semata-mata kekuasaan, tetapi sebuah amanah yang besar.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
"Dan Kami menjadikan di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan yakin akan ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajdah: 24)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah contoh teladan terbaik dalam kepemimpinan. Beliau tidak hanya menjadi pemimpin bagi umatnya, tetapi juga seorang panutan dalam segala aspek kehidupan.
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pemilihan pemimpin merupakan salah satu tindakan penting dalam sebuah masyarakat. Dalam Islam, pemilihan pemimpin bukanlah perkara yang dianggap sepele. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya proses pemilihan pemimpin yang adil dan berkompeten.
Saat beliau wafat, umat Islam dihadapkan pada tugas penting untuk memilih pemimpin yang akan menjadi penggantinya, Amirul Mukminin. Proses pemilihan ini tidaklah sembarangan, tetapi melibatkan konsultasi, musyawarah, dan kehati-hatian.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri telah menegaskan bahwa pemimpin harus dipilih dari kalangan yang terbaik di antara umat. Ini menunjukkan betapa pentingnya kualitas kepemimpinan dalam menegakkan keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian dalam masyarakat.
Rasulullah saw menyebut bahwa seorang pemimpin adalah pelayan yang harus melayani kebutuhan masyarakat terekam dalam sebuah hadits berikut,
أَنَّ أَبَا مَرْيَمَ الأَزْدِىَّ أَخْبَرَهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ مَا أَنْعَمَنَا بِكَ أَبَا فُلاَنٍ. وَهِىَ كَلِمَةٌ تَقُولُهَا الْعَرَبُ فَقُلْتُ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ أُخْبِرُكَ بِهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَنْ وَلاَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمُ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ .قَالَ فَجَعَلَ رَجُلاً عَلَى حَوَائِجِ النَّاسِ.
Artinya: “Bahwasanya Abu Maryam al-Azdi telah mengabarkan kepadanya, ia berkata: aku menemui Mu’awiyah, kemudian ia berkata: kenikmatan apakah yang diberikan kepada kami melaluimu wahai Abu Fulan? Hal itu merupakan perkataan yang biasa diucapkan orang-orang Arab, kemudian aku katakan sebuah hadits yang aku dengar, aku akan mengabarkan kepadamu, aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang Allah ‘Azza wa Jalla serahkan kepadanya sebagian urusan orang Muslim kemudian ia menutup diri dari melayani kebutuhan mereka dan keperluan mereka, maka Allah akan menutup diri darinya dan tidak melayani kebutuhannya serta keperluannnya.” Abu Maryam berkata: kemudian Mu’awiyah menjadikan seseorang untuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan manusia.”
Hadirin yang dirahmati Allah,
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab dalam memilih pemimpin. Pemilihan pemimpin bukanlah sekadar hak, tetapi juga amanah yang harus dipikul dengan sebaik-baiknya.
Seorang pemimpin yang efektif perlu menunjukkan integritas yang kuat serta memiliki keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang kompeten.
Beberapa sifat yang dianggap penting dalam seorang pemimpin yang ideal termasuk kejujuran, keandalan, tanggung jawab, kecerdasan, kemampuan manajerial yang baik, serta kepedulian terhadap kepentingan masyarakat. Sama seperti sifat Rasulullah yaitu shidiq, tabligh, amanah, dan fathanah.