Jika ada sajian terlezat itulah ajarannya
Jika ada kisah termulia itulah nasihatnya
Jika ada putih hati itulah keikhlasannya
Jika ada lentera tak kunjung padam itulah kasihnya
Dialah guru .
Tak pernah berkeluh apalagi berkesah
Menggiring si anak negeri meraih pancuh kesuksesan
Meski terkadang harus memendam antologi rasa
Meliuk melankolis bak ujung ilalang di desir angin
Dialah guru
Tak pernah pamrih apalagi meminta
Tak pernah lelah apalagi mengalah
Pada putaran waktu yang terus bergumul
Pada kilasan masa yang terus menyergap
Seringai jumawa merekah bak semburat mentari
Manik hitamnya memandang kejayaan tanda jasanya
Tersungkur dalam simpuh kesyukuran teramat khusuk
Tebaran — tebaran ilmunya tiada gaplah tanpa makna
Engkaulah insan termulia di dunia ini, wahai guru!
Guruku Nomor Satu
Oleh: Chairil Anwar
Dengan namamu yang pengasih dan penyayang.
Aku bahagia karena kamu adalah guruku
Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai
Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses
Kamu menolongku mengembangkan potensiku
Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!
Sang Pengabdi
Oleh: Zaniza
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti
Terima Kasih Guru
Karya: Masrifa
Guru orang tua keduaku
Disekolah dia mengajarkan sopan santun kepada ku
Menasehati baik dan buruk suatu hal
Aku pergi mencari ilmu
Dia memberi kucinta dan ilmu
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapan ku
Kau sembunyikan wajah lelah sedihmu
Seolah kau bahagia selalu
Kata-katamu penuh candu
Kuresapi dan kan kuingat selalu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
Jasamu tak terukur
Kan selalu kukenang seumur hidupku
Pesan untuk Guruku
Oleh: Lisa Ardhian Widhia Sari
Dalam lirih keluh di bibirku
Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku
Ego kami masih bangkitkan ragu
Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu
Di relung terdalam, aku juga pernah sadar
Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar
Mengalirkan bakti tanpa ingkar
Demi negeri agar tidak buyar
Motivator
Karya: Novi Widyan Ningtyas, S.Pd.
Terlihat biasan cahaya yang cerah bersinar
Secerah senyuman yang selalu terpancar
Senyuman penuh makna dari sosok guru yang tegar
Penuh dedikasi pengabdian yang begitu besar
Engkau menjadi motivator belajar bagi anak didik
Engkau selalu mengajar, memberi panutan dan mendidik
Engkau penyemangat saat asa murid sedang tidak baik
Engkau selalu menuntun murid ke arah yang baik
Engkau laksana lentera dalam pelita
Mendidik penuh kasih dan asa
Engkau mengubah gelap gulita menjadi terang seketika
Mengayuh jutaan asa dan mengukir jiwa anak bangsa
Tampak tergambar goresan pengorbanan dan
keikhlasannya
Terlihat jelas penuh harapan pada tatapan matanya
Berharap anak bangsa tumbuh sesuai kodratnya
Berharap anak bangsa mulia akhlaknya
Selamat Hari Guru Nasional
Tetap semangat dalam mendidik generasi milenial
Tangguh, kuat di era gempuran global
Jasamu akan selalu terkenang dan kekal
Pahlawan yang Terlupakan
Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.
Motivator
Karya: Novi Widyan Ningtyas, S.Pd.
Terlihat biasan cahaya yang cerah bersinar
Secerah senyuman yang selalu terpancar
Senyuman penuh makna dari sosok guru yang tegar
Penuh dedikasi pengabdian yang begitu besar
Engkau menjadi motivator belajar bagi anak didik
Engkau selalu mengajar, memberi panutan dan mendidik
Engkau penyemangat saat asa murid sedang tidak baik
Engkau selalu menuntun murid ke arah yang baik
Engkau laksana lentera dalam pelita
Mendidik penuh kasih dan asa
Engkau mengubah gelap gulita menjadi terang seketika
Mengayuh jutaan asa dan mengukir jiwa anak bangsa
Tampak tergambar goresan pengorbanan dan
keikhlasannya
Terlihat jelas penuh harapan pada tatapan matanya
Berharap anak bangsa tumbuh sesuai kodratnya
Berharap anak bangsa mulia akhlaknya
Selamat Hari Guru Nasional
Tetap semangat dalam mendidik generasi milenial
Tangguh, kuat di era gempuran global
Jasamu akan selalu terkenang dan kekal
Didikan Keras
Oleh: Chairil Anwar
Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir
Tantangan apa yang akan kau berikan padaku
Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya
Dan menolak kelemahan yang meragukan diri
Kamu sungguh telah membuka pikiranku
Dengan kebijakan, keras dan ketegasan
Kamu membantuku untuk melihat atas
Menemukan tujuan yang harus kucapai
Kamu mengeluarkanku dari kegalauan
Terima kasihku atas jerih payahmu
Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku
Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku
Aku akan selalu mengingat jeweranmu
Aku berharap semua guru sepertimu
Demikian 20 contoh puisi tentang hari Guru Nasional untuk Guru tercinta. yang bisa dijadikan inspirasi dalam rangka merayakan pada tanggal 25 November ini.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News