“Saya yang melihatnya di mana-mana, mereka tuh masyarakat di sini sebetulnya solidaritasnya tinggi. Juga punya kekuatan untuk daya juangnya juga kuat. Tinggal bagaimana kita melihat heterogenitas ini kan sama nih semua beragam budaya. Sekarang bagaimana kita ngeramunya dan saya melihat antusiasnya luar biasa. Saya hadirkan, mengajak ketemu itu tanpa iming-iming apa-apa, semuanya murni dan tidak ada kita mau kasih ini, kasih itu semuanya murni dan saya lihat luar biasa antusiasnya,” katanya.
Muda juga menambahkan, “Di berbagai pertemuan yang, walaupun kadang-kadang ada kendala hujan dan sebagainya, tapi itu biasa. Tapi di sisi lain, semangat datangnya, semangat untuk ketemu saya kemana-mana, sepertinya meresponnya cukup luar biasa. Mudah-mudahan ini tanda-tanda bahwa masyarakat di bawah itu sudah punya diskusi-diskusi sendiri dan sudah mulai cerdas.
Dalam diskusi tersebut, tantangan pembangunan Kalimantan Barat, termasuk di wilayah Ketapang yang memiliki luas geografis signifikan, menjadi salah satu topik utama. Muda menekankan pentingnya perencanaan pembangunan yang serius dan terukur, serta menghindari pembiaran anggaran yang berujung pada ketidakefisienan.
“Mudah-mudahan ini denyutnya semakin baik untuk Kalbar juga, Ketapang tantangannya cukup besar, luas wilayah, tapi disini luar biasa. Saya kira infrastruktur di sini, kemudian lain sebagainya, itu seperti yang kita diskusikan. Itu semua tinggal bagaimana kita serius, kalau serius secara bertahap, saya kira ini tinggal bagaimana terukur dan benar-benar tidak ada pembiaran-pembiaran,” hatapnya.
Acara Kejar Muda ditutup dengan semangat optimisme dari Muda Mahendrawan yang mengajak semua pihak, terutama generasi muda, untuk terus berjuang meraih hak dan peluang demi Kalimantan Barat yang lebih bahagia dan sejahtera.
“Kejar Muda ini tujuannya menyadarkan semua akan haknya. Anak muda juga, ayo kita berjuang untuk menjemput hak-hak yang harus kita kejar untuk membuat Kalbar bahagia,” tutupnya.