Pontianak, Sonora.ID – Debat Publik Pamungkas PasanganCalon Walikota dan Wakil Walikota Pontianak Dalam Pemilihan Tahun 2024 digelar pada Selasa (19/11/2024) di Pontianak Convention Center (PCC), Pontianak.
Pada DebatPublik tersebut pasangan calon nomor urut 1 Edi Kamtono – Bahasan mendapatkan giliran pertama menjawab pertanyaandari penelis mengenai inovasi yang dilakukan untuk menguraidan mengatasi masalah kemacetan di Kota Pontianak.
Dalam paparannya Calon Walikota Nomor Urut 1, Edi Kamtono menjelaskan pertumbuhan kendaraan melebihikapasitas jalan yang ada di Pontianak karena adanyapertumbuhan ekonomi, sehingga jumlah kendaraan meningkatsetiap tahunnya. Seperti diketahui lanjutnya Pontianak memiliki luas 118,28 km persegi dan dibelah sungai Kapuas.
“Masalah lalu lintas memang menjadi persoalan kemacetan, dan tentunya ke depan kami ingin terus membangun Outer Ring Road dan Inner Ring Road dan menghubungkantrasnportasi dengan memaksimalkan jalan – jalan yang sudahada baik jalan protokol, jalan lingkungan maupun jalankolektor, “ujar Edi Kamtono.
Baca Juga: Bawaslu Kalbar Lakukan Pemetaan Potensi Kerawanan TPS
Oleh sebab itu kata Edi, Traffic Management juga menjadiperhatian ke depannya. Dia megaku pihaknya sudahmemikirkan kendaraan umum yang lebih luas untuk menguraikemacetan yang terjadi di kota Pontianak.
Dia meyakini tata ruang yang ada sudah mengarah kepadabagaimana pusat – pusat kegiatan juga bisa mengatasimasalah kendaraan.
“Insyaallah, ke depan kami akan berusaha mewujudkan Inner Ring Road dan Auto Ring Road sehingga angkutan berat dan kendaraan rumah tangga itu tidak jalan bersamaan. Dan kitaakan mengatur jam traffic serta arus lalu lintas yang ada di pusat – pusat kegiatan, serta kendaraan listrik bisa menjadialternatif untuk mengurangi polusi, “jelas Edi Kamtono.
Menanggapi uraian dari paslon nomor urut 1, Calon Walikotanomor urut 2, Mulyadi melihat pada kondisi kota Pontianak terutama pada jam masuk kantor dan pulang kantor, dikarenakan pada jam kerja padat, misalkan dari arah Jungkat, arah Pontianak Timur, Selatan, dan Tenggara.
“Saya rasa tak cukup hanya itu karena memang kapasitasjalan kita itu tidak memungkinkan untuk menampung semuakendaraan. Oleh karena itu perlu dipikirkan penguraian, pengaturan manajemen lalu lintas bersama stakeholder terkait, “ungkap Mulyadi.
Dia menambahkan perlu dipertimbangkan untukmelaksanakan transportasi publik yang lebih besar sehinggatidak semua orang menggunakan kendaraan pribadi, dan membagi Pembangunan di seberang, sehingga tidakmenumpuk di Kota.