Kubu Raya, Sonora.ID - Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan komitmennya untuk mengentaskan masalah stunting.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah upaya untuk mencapai "Zero Stunting" atau tidak adanya kasus stunting pada anak-anak di Kalbar.
Dalam rangka mendukung penanganan masalah stunting, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., bersama jajaran TP-PKK Kalbar, melakukan aksi nyata dengan meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) untuk anak-anak penderita stunting di Kabupaten Kubu Raya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Mutiara Ibu, Dusun Parit Mayor, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Jumat (22/11/2024).
Baca Juga: Ngopi Bareng, Cara Sujiwo Serap Aspirasi Warga
Dalam upaya itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., beserta jajarannya melakukan aksi nyata dengan menjadikan Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) kepada 5 anak stunting di Posyandu Mutiara Ibu Dusun Parit Mayor Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jum'at (22/11/2024).
Aksi nyata tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Provinsi Kalbar. Sebagaimana diketahui bahwa Provinsi Kalbar mampu
menurunkan angka stunting sebesar 7,2 persen yang awalnya sebesar 27,8 pada tahun 2022 menjadi 20,6 persen di tahun 2023. Dengan capaian tersebut, Kalbar mengungguli provinsi lain di Indonesia hingga menduduki posisi terbaik kedua secara nasional dalam percepatan penurunan stunting tertinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Windy menyebutkan bersama jajarannya dan seluruh stakeholder akan terus memantau tumbuh kembang 5 anak stunting yang berada di Posyandu Mutiara Ibu hingga dinyatakan bebas dari stunting.
"Seperti biasa kami (TP-PKK) akan mendampingi mereka selama 3 bulan dalam pola asuh khususnya pemberian makanan bergizi dan tentunya dibantu oleh Kader Posyandu setempat dan Puskesmas setempat," kata Windy saat di wawancarai.
Windy kembali menjelaskan bahwa ada 3 komponen utama pada makanan yang wajib diberikan kepada anak untuk mencegah stunting.
"Salah satunya karbohidrat yakni bubur nasi kemudian protein hewani seperti ikan, udang, daging, telur dan lain-lain. Terakhir lemak yang didapat dari minyak goreng, margarin dan santan," jelasnya.
Dirinya menekankan kembali akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting dan berupaya terus agar Posyandu Mutiara Ibu bebas dari anak stunting, maka dari itu diperlukan bantuan dari seluruh stakeholder.
"Untuk itu kami perlu bantuan dari masyarakat, kader posyandu, TP-PKK
setempat beserta puskesmas setempat untuk memantau 5 anak stunting yang ada di Posyandu Mutiara Ibu," tutup Windy.
Tak hanya mengedukasi, Windy beserta jajarannya turut memberikan bantuan berupa bahan pokok untuk anak stunting di Posyandu Mutiara Ibu tersebut.
Selain itu, Ketua Posyandu Mutiara Ibu, Iin Purbasari, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Pj. Ketua TP-PKK Kalbar dan mengatakan akan memantau tumbuh kembang anak stunting yang ada di Posyandu tersebut.
"Kami senang sekali ibu Windy bisa melihat langsung Posyandu kami dan kami para kader akan memantau perkembangan balita stunting selama sebulan sekali yang mencakup pengukuran tinggi badan dan berat badan serta adanya pemberian makanan tambahan," pungkasnya.