Banjarmasin, Sonora.ID – Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menegaskan pentingnya keterbukaan pemerintah terhadap masyarakat dalam meningkatkan standar pelayanan publik. Terutama di sektor kepariwisataan.
Hal itu dinilai perlu untuk meningkatkan kualitas lokasi wisata dan sarana kegiatan publik.
“Tempat-tempat yang digunakan masyarakat untuk sarana wisata dan kegiatan harus mendapatkan perhatian,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah perlu masukan untuk mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi.
Baca Juga: Lebih Ramah Pengguna, Aplikasi Banjarmasin Pintar 3.0 Diluncurkan
Keterbukaan informasi juga diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama setelah Kota Banjarmasin meraih penghargaan tingkat nasional terkait hal tersebut.
“Kita sudah mendapat penghargaan tingkat kepatuhan pelayanan publik tertinggi, zona A, dengan nilai 95,4, yang tentunya harus dijaga pencapaian tersebut,” tuturnya.
Ibnu mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan terciptanya pelayanan yang profesional, transparan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengatakan bahwa ada kurang lebih lima jenis pelayanan utama yang mereka sediakan.
“Meliputi pelayanan yang diselenggarakan oleh UPTD Kawasan Wisata, olahraga dan pariwisata, yang ditujukan untuk masyarakat sebagai penerima manfaat utama,” jelasnya.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Raih Bhumandala Award 2024 untuk Dua Kategori
Ikhsan menegaskan bahwa pihaknya menggandeng berbagai lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan.
“Totalnya seluruh stakeholder, termasuk masyarakat pengguna layanan. Ada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), organisasi olahraga, ekonomi kreatif dan lain-lain,” tambah Ikhsan.
Dirinya juga mengungkapkan kemajuan sektor pariwisata dengan penerapan digitalisasi.
Salah satu inovasi yang disorot adalah sistem layanan pariwisata berbasis digital, Si Iwan (Sistem Informasi Wisatawan).
Digitalisasi menurutnya juga sudah diadopsi oleh fasilitas olahraga di Kota Banjarmasin untuk mendukung pengelolaan layanan.
“Sebagian layanan sudah berbasis digital, baik untuk pariwisata maupun penggunaan fasilitas olahraga. Ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan,” pungkasnya.
Lewat berbagai langkah tersebut, Ikhsan juga berharap Disbudporapar Kota Banjarmasin dapat terus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat setempat dan mendukung perkembangan teknologi yang dinamis.
Baca Juga: Ibnu Sina Optimis Angka Stunting di Banjarmasin Dapat Turun Drastis