Sonora.ID - Khutbah memiliki peran yang sangat penting bagi para muslim. Berikut ini adalah contoh khutbah bulan Jumadil Akhir.
Tidak hanya sebagai media penyampaian nasihat dan pengajaran, khutbah juga sebagai sarana memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran umat terhadap nilai-nilai Islam.
Jumadil Awal merupakan bulan kelima dalam kalender Hijriah. Pada tahun ini, Jumadil Awal 1446 berisi 30 hari, dengan 2 hari terakhir bertepatan dengan 2 hari pertama Desember 2024.
Jumadil Awal tahun ini dibulatkan menjadi 30 hari.
Bulan Jumadil Akhir, sebagai salah satu bulan dalam kalender Hijriah, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungi berbagai hikmah dan pesan yang terkandung di dalamnya.
Berikut ini contoh khutbah bulan Jumadil Akhir yang dilansir dari laman Jatim NU Online:
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Bulan Jumadil Akhir, Singkat dan Menyentuh Hati
Contoh Khutbah Bulan Jumadil Akhir
Khutbah 1
Iman dan takwa kepada Allah sebagai wujud rasa syukur
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا
اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا
اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin Jamaah Jumat yang Mulia
Dalam kesempatan yang baik ini marilah kita tanamkan tekad yang kuat untuk mengisi hari-hari demi meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai wujud rasa syukur atas kehidupan yang telah dianugerahkan.
Dengan iman dan takwa sebagai rasa syukur kita mewujudkan kehidupan yang damai, makmur dan sentosa dengan penuh kesadaran akan jabatan sebagai khalifah di muka bumi yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak di hari pengadilan. Dan percayalah bahwa takwa adalah bekal terbaik saat menghadap kepada-Nya.
Hadirin Jamaah yang Mulia
Suatu ketika Nabi Sulaiman ‘Alaihisalam bersama sejumlah tentara pengawalnya yang terdiri dari manusia dan jin mengadakan perjalanan jauh. Di tengah jalan mereka bertemu dengan sekelompok semut yang sedang bekerja mengangkut makanan ke sarangnya. Pimpinan semut berseru kepada anggotanya:
يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ