2 Khutbah Bulan Jumadil Akhir tentang Syukur dan Fadhilah Membahagiakan Orang Lain

5 Desember 2024 18:30 WIB
Khutbah Jumat Jumadil Akhir
Khutbah Jumat Jumadil Akhir ( Freepik)

Artinya: Wahai sekalian semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya sedangkan mereka tidak menyadari. (QS. Al-Naml: 18).

Nabi Sulaiman yang dianugerahi Allah kemampuan mengerti bahasa binatang di antara kelebihan-kelebihannya yang lain hanya tersenyum demi mendengar perkataan seekor semut itu. Nabi Sulaiman pun langsung memanjatkan doa: 

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Artinya: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku ilham agar tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku berbuat kebaikan yang Engkau ridhai masukkan aku dengan kasih-sayang-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih. (QS Al-Naml: 19).

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sungguh luar biasa sikap yang ditunjukkan oleh Nabi Sulaiman. Seorang yang memiliki kekuasaan yang besar dan harta kekayaan yang berlimpah, dikawal oleh pasukan besar manusia dan jin, berkemampuan mengerti dan berbahasa bahasa binatang, yang terpatri dalam kalbunya dan terucap dari bibirnya adalah rasa syukur. Berterima kasih atas anugerah yang dicurahkan Allah kepadanya. 

Kebanyakan manusia seringkali lupa bersyukur tatkala mendapatkan sedikit saja kenikmatan apalagi banyak. Berbeda dengan Nabi Sulaiman, yang karena sikap kerendahan hatinya pantas ditunjuk oleh Allah sebagai nabi yang harus kita teladani perbuatan dan tingkah lakunya, justru tak lupa bersyukur atas seluruh kenikmatan yang diperolehnya kepada Allah. Syukur adalah seutama-utama tingkah laku. Jika kita membaca Al-Qur`an, membuka lembaran pertamanya, akan kita temukan bahwa kitab suci pun memulai segala pengetahuannya dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan ungkapan alhamdu lillahi rabbil alamin (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). 

Syukur adalah hikmah, atau sebagaimana diartikan para filosof dengan pengetahuan sejati, pengetahuan sejati pertama yang diterima oleh Lukman al-Hakim. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan sebagai berikut: 

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ 

Artinya: Dia sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu ‘bersyukurlah kepada Allah dan barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. (QS. Luqman: 12). 

Mengapa syukur menjadi tingkah laku utama? Karena nikmat Allah sudah begitu besar dan begitu banyak terlimpah kepada kita semua. Rasanya begitu malu jika kita masih meminta-minta kepada Allah, padahal sudah begitu banyak yang Ia curahkan. Kita terlalu banyak meminta tapi sedikit sekali bersyukur. Seharusnya kita banyak bersyukur tapi juga banyak meminta, karena Allah justru akan marah jika kita tidak meminta kepada-Nya. 

Ini menandakan bahwa sebanyak apapun kita meminta nikmat Allah tidak jua habis dikuras. Allah sendiri menggambarkan dengan cara yang sangat cantik sekali seberapa banyak nikmat yang dapat Ia limpahkan kepada sekalian makhluk-Nya. Allah berfirman: 

قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Artinya: Katakanlah wahai Muhammad, seandainya air laut dijadikan tinta untuk menghitung kalimah atau nikmat Tuhanku, maka habislah lautan itu sebelum nikmat-nikmat selesai dicatat, bahkan jika seandainya Allah mendatangkan lagi jumlah lautan yang sama. (QS Al-Kahf: 109). 

Nikmat Allah begitu banyak, bahkan kehidupan hari ini adalah sebagian dari nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan diberikan kehidupan kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk membuktikan diri sebagai orang-orang yang pantas mendapat ridha Allah dan memasuki surga-Nya. Ingatlah bahwa orang-orang yang telah meninggal berharap diberikan lagi kehidupan agar diberikan lagi kesempatan beribadah dan beramal, karena jika maut sudah menjemput kesempatan berbuat kebaikan sudah musnah dan harapan hidup di akhirat dengan keadaan berbahagia telah pupus. 

Nikmat Allah begitu banyak, bahkan nafas dan detak jantung yang bekerja saat ini adalah sebagian nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bayangkanlah, jika menderita sesak napas saja, sudah begitu menderitanya kita, apalagi jika nafas ini dicabut oleh Allah. Atau bayangkanlah jika detak jantung ini terlalu cepat atau terlalu lambat, sudah begitu sakitnya terasa oleh kita, apalagi jika jantung sudah tak lagi bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. 

Ingatlah, karena  itu untuk selalu bersyukur. Wajar kiranya Rasulullah dan para ulama mengajarkan kita untuk memulai hari dengan ungkapan rasa syukur. Hal itu melalui doa sederhana yang diajarkan guru-guru agama sejak masih kecil: 

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya-lah tempat kembali. 

Hadirin Rahimakumullah
Lalu apakah syukur itu? Syukur jelas bukanlah sekadar hamdalah yang diucapkan dengan sangat fashih. Tetapi ia lebih berupa pengakuan sungguh-sungguh bahwa semua rezeki dan anugerah yang menghadirkan perasaan nikmat dalam jiwa kita tidak didapat dengan usaha sendiri, melainkan berasal hanya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh karena itu, orang yang bersyukur akan terpatri dalam hatinya bahwa semua kenikmatan, pengetahuan, kemampuan, kekuasaan, dan harta yang dimiliki karena kehendak dan perbuatan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan karena kehendak dan perbuatan usaha sendiri. 

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm