14 Desa di Sragen Rawan Longsor, BPBD Minta Warga Waspada Bencana

10 Desember 2024 15:27 WIB
Ilustrasi tanah longsor merusak rumah warga Kabupaten Sragen.
Ilustrasi tanah longsor merusak rumah warga Kabupaten Sragen. ( Tribunsolo.com)

Sragen, Sonora.ID – Sebanyak 14 desa masuk ke dalam kategori rawan tanah longsor dalam pemetaan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen. Wilayah-wilayah tersebut tersebar di lima kecamatan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro, pada Senin (9/12/2024).

"Siaga tanah longsor yakni untuk di Kecamatan Sambirejo ada 5 desa, yakni Musuk, Sambi, Jambeyan, Jetis, dan Sukorejo. Untuk Kecamatan Kalijambe ada 4 desa, yakni Bukuran, Krikilan, Gebung, dan Jetiskarangpung,” ujar Triyono.

Ia menambahkan, Kecamatan Plupuh juga memiliki satu desa rawan longsor, yaitu Desa Karanganyar. Sementara itu, Kecamatan Masaran memiliki tiga desa rawan longsor, yaitu Sidodadi, Kliwonan, dan Karangmalang. Selain itu, satu desa di Kecamatan Gemolong, tepatnya Desa Purworejo, juga teridentifikasi rawan longsor.

Tak hanya tanah longsor, Kabupaten Sragen juga menghadapi ancaman banjir. Tercatat ada 14 kecamatan dan 60 desa yang berpotensi terdampak banjir, terutama di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada Februari 2025, Polres Sragen bersama BPBD dan pihak terkait mengadakan apel kesiapsiagaan bencana pada Senin (9/12/2024). Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menekankan pentingnya koordinasi dalam penanganan bencana.

"Kabupaten Sragen, terutamanya di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo dan Kecamatan Sambirejo, termasuk daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor,” jelas Petrus.

Menurutnya, langkah antisipatif perlu dilakukan sedini mungkin untuk memastikan kesiapan menghadapi segala kemungkinan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada mengingat bencana alam bisa terjadi kapan saja.

Sebagai bentuk tanggap darurat, BPBD Sragen mengimbau warga yang terdampak bencana untuk segera melapor ke pihak desa atau langsung menghubungi BPBD Sragen. Layanan pengaduan tersedia melalui nomor telepon (0271) 891433 atau WhatsApp di 08112957211.

“Kami siap memberikan bantuan dan informasi terkait bencana yang terjadi. Dukungan masyarakat dalam melaporkan kejadian sangat penting untuk mempercepat penanganan,” tambah Triyono.

Pemetaan wilayah rawan bencana dan kesiapan menghadapi cuaca ekstrem menjadi langkah strategis yang diambil BPBD Kabupaten Sragen. Dengan demikian, diharapkan dampak bencana dapat diminimalkan, dan keselamatan warga tetap terjamin.

Penulis: Nasywa Nur Fauziah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm