Pontianak, Sonora.ID - General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania mengharapkan agar di tahun 2025 tercipta suatu kolaborasi dan dukungan dari pemerintah terutama pemerintah provinsi Kalimantan Barat dalam rangka PLN dapat melistriki 376 desa yang belum teraliri listrik secara penuh.
Peningkatan pasokan listrik ini diharapkan tidak hanya ke daerah yang belum ada jaringan, tetapi juga daerah yang sifatnya menyala selama 12 jam dan perlu ditingkatkan menjadi menyala selama 24 jam.
"Kolaborasi pemerintah dengan stakeholder dalam artian PLN bisa menyediakan infrastruktur listriknya, tetapi akses jalan ke sana yang menjadi kendala utama, kalau bisa itu disediakan juga oleh pemerintah," ujar Joice, usai acara Multi Stakeholder Forum Tahun 2024 PLN Group, Kamis (12/12/2024).
Joice menambahkan PLN bukan hanya sekedar dalam soal memancang tiang saja, tetapi setelah itu diperlukan juga pemeliharaan untuk menjamin bahwa listrik yang ada di satu desa andal dan aman. Hal tersebut juga perlu dukungan dari pemerintah.
Dia mengatakan bahwa pemerintah juga sudah siap untuk mendukung PLN dalam penyediaan infrastruktur dalam hal ini yaitu infrastruktur jalan.
"PlLN sudah berkomitmen menyediakan listrik yang aman dan andal terutama untuk masa Nataru. Siang ini kita melaksanakan check Point siaga Nataru bukan hanya di Kalbar saja tetapi se-Indonesia," katanya.
Jelang Nataru (Natal dan Tahun Baru 2025), PLN telah menyiapkan infrastruktur mulai dari petugas, kendaraan operasional, Genset, UPS, dan berbagai perlengkapan lainnya.
"Tentu semua insfrastruktur tersebut untuk mendukung titik-titik di beberapa lokasi pada saat Nataru, terutama di lokasi ibadah, di beberapa gereja, dan tempat berkumpul untuk pelaksanaan perayaan Natal dan tahun baru, kami amankan," jelasnya.