Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjamin bahwa keberadaan atau stok 12 komoditas pangan strategis seperti diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, cabai, serta bawang merah dan putih, dalam keadaan aman, bahkan surplus.
"Semua komoditas dalam kondisi aman dan surplus. Kita itu daerah wisata, otomatis selain regular kita membutuhkan pangan, masyarakat yang datang ke Jawa Barat untuk wisata perlu makanan juga," ucap Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Jabar Nenny Fasyaini dalam siaran pers Diskominfo Jabar, Jumat (27/12/2024).
"Jabar selalu menjadi destinasi favorit di musim libur, seperti diantaranya saat libur Natal dan Tahun Baru ini, apalagi Jabar terkenal dengan kulinernya," ungkap Nenny.
Terlepas dari hal itu, Nenny mengatakan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan pasokan komoditas pangan, Jabar dan provinsi lain bekerja sama untuk saling memasok kebutuhan pangan.
“Kita memasok dari daerah-daerah yang surplus ke daerah yang defisit sehingga kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi semuanya, termasuk cadangan pangan pemerintah daerah juga aman," sebut Nenny.
Terkait harga, Nenny mengakui bahwa saat ini ada kenaikan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat meski tidak terlalu signifikan. Pada saat bersamaan, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti daging sapi.
“Kita harus menjaga harga di produsen dan konsumen, Natal dan Tahun Baru harus terkendali, yang penting tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan. Yang naik bawang merah, cabe merah, cabe rawit merah, dan telur naik. Untuk harga daging sapi malah turun,” ungkapnya.
Nenny juga menyatakan, pihaknya juga masih menggelar Gerakan Pangan Murah di 27 kota dan kabupaten sebagai upaya pengendalian inflasi dan mempermudah akses pangan kepada masyarakat yang berkualitas.
“Gerakan Pangan Murah, untuk mendekatkan kepada masyarakat. Masyarakat bisa mendapatkan pangan yang berkualitas dan murah,” pungkas Nenny.