Bentang Harapan JakASA, Simbol Harmoni dan Aspirasi Positif Masa Depan Jakarta

3 Januari 2025 11:49 WIB
Sejumlah tokoh penting pemimpin Jakarta baru saja berkumpul di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024 lalu.
Sejumlah tokoh penting pemimpin Jakarta baru saja berkumpul di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024 lalu. ( )

Sonora.id - Sejumlah tokoh penting pemimpin Jakarta baru saja berkumpul di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024 lalu. Mereka menuliskan aspirasi untuk masa depan Jakarta di atas vinil putih yang dibentangkan di Balai Kota dalam gelaran bertajuk “Bentang Harapan JakASA”.

Tak sekadar menjadi ajang formal para pemimpin terdahulu dalam menyampaikan harapan untuk masa depan kota, gelaran ini menjadi simbol harmoni dan persatuan. Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat, Sumarsono, hingga Anies Baswedan hadir dan duduk bersama dalam suasana yang hangat dan cair.

Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menilai, pertemuan para mantan gubernur tersebut menggambarkan transisi kepemimpinan Jakarta dari masa ke masa. Meski dipimpin oleh gubernur dengan visi misi yang berbeda, tetapi setiap pemimpin punya tujuan yang sama, yaitu membangun kota untuk memajukan Jakarta dan menyejahterakan warganya.

Perbedaan pendapat maupun cara kepemimpinan merupakan bentuk kreativitas yang tergantung sudut pandang setiap pemimpin. Setiap gubernur memberikan warna berbeda yang membentuk Jakarta hingga menjadi seperti sekarang. Ada yang melanjutkan sesuatu yang sudah bagus, maupun menyempurnakan program sebelumnya.

”Ada cerita panjang bahwa wajah kota adalah bentukan dari proses kepemimpinan. Pertemuan kemarin itu menarik karena mempertemukan antar-generasi kepemimpinan Jakarta. Sehingga ini menjadi jembatan yang menunjukkan bagaimana transformasi Jakarta sejak masa lalu, hingga sekarang menuju kota global dan menyongsong usia lima abad,” jelas Yayat.

Selain itu, Yayat turut meyoroti kegiatan countdown menuju Jakarta berumur lima abad yang dilakukan dalam acara tersebut. Menurutnya, hitungan mundur menggambarkan langkah maju yang harus terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta bersama warganya. Untuk itu, ia mengapresiasi kegiatan ”Bentang Harapan JakAsa” tersebut karena dianggap sebagai momen silaturahmi yang positif.

”Kreatif dalam ide bukan berarti harus memutus silaturahmi. Luar biasa ide dan gagasan Pak Pj. Gubernur DKI Jakarta (Teguh Setyabudi) yang perlu kita apresiasi keberanian dan gagasannya sehingga bisa menghimpun para mantan gubernur. Kehadiran mereka melambangkan prinsip senasib sepenanggungan dalam kontribusi membangun Jakarta sesuai periode kepemimpinan masing-masing,” terang Yayat.

Menurut Yayat, Jakarta bukan kota baru yang dibangun berdasarkan perencanaan, melainkan warisan. Sejarah masa lalu Jakarta menjadi penanda penting kota yang sekarang terus bertumbuh dan berkembang. Kota yang diwariskan dari masa lalu, memuat mimpi masa depan kota, serta solusi dalam mengatasi tantangan setiap masa.

”Satu-satunya kota di Indonesia yang proses perubahannya terlihat dan terwujud adalah Jakarta. Walaupun pertumbuhan kota ini tidak dimulai dari nol seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN adalah kota yang direncanakan sejak awal, tapi Jakarta adalah kota yang tumbuh berkembang, bersama masyarakatnya yang juga berkembang,” jelas Yayat.

Senada dengan Yayat, Menteri Agama Republik Indonesia Nasarudin Umar yang juga hadir dalam acara “Bentang Harapan JakAsa” turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pertemuan para mantan gubernur ini semakin mengukuhkan keyakinan bahwa kota ini dibangun dari nilai toleransi yang tinggi.

”Kita berterima kasih kepada Pak Pj. Gubernur yang menjadikan Jakarta ini seperti Indonesia kecil. Menghimpun yang berserakan, menyatukan yang berbeda. Ini luar biasa. Kita sangat berharap Jakarta akan menjadi kiblat peradaban dunia Islam modern, kiblat percontohan untuk adanya kesetaraan, adanya toleransi umat beragama dan juga adanya kesetaraan gender,” terangnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm