Cegah Penularan PMK, 500 Ekor Sapi Di Kota Bandung Divaksin 

8 Januari 2025 14:43 WIB
Foto : Pemberian vaksin bagi sapi di Peternakan Sapi Entum, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Rabu (8/1/2025) / Dok. Diskominfo Bdg
Foto : Pemberian vaksin bagi sapi di Peternakan Sapi Entum, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Rabu (8/1/2025) / Dok. Diskominfo Bdg ( )

Bandung, Sonora.ID - Sebagai langkah pencegahan menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat menjangkit hewan ternak di Jawa Barat beberapa waktu lalu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, salam sepekan terakhir ini, langsung melakukan vaksinasi pada 500 ekor sapi.
 
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, hingga Senin (6/1/2025), sebanyak 370 dosis vaksin telah diberikan kepada sapi-sapi sehat di beberapa wilayah di Kota Bandung.
 
Lalu pada Selasa (7/1/2025) kemarin, program vaksinasi dilanjutkan dengan tambahan 130 dosis. 
 
"Total 500 dosis vaksin kami diberikan kepada 500 ekor sapi. Kami belajar dari wabah PMK tahun 2022 lalu. Kota Bandung saat itu menjadi wilayah terakhir yang terdampak, namun penularan terjadi akibat masuknya hewan ternak dari luar kota," terang Gin Gin dalam kegiatan vaksinasi di Peternakan Sapi Entum, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Rabu (8/1/2025).
 
 
"Dan tahun ini kami jadi lebih sigap dengan vaksinasi dan pemberian vitamin B kompleks untuk memperkuat imunitas hewan ternak," ungkapnya.
 
Diketahui, isu PMK yang kembali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah, menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Bandung. 
 
Sebagai langkah antisipasi, pemantauan dan pemeriksaan dilakukan secara intensif di sejumlah peternakan, khususnya yang memelihara sapi.
 
Foto : Pemberian vaksin bagi sapi di Peternakan Sapi Entum, Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung, Rabu (8/1/2025) / Dok. Diskominfo Bdg
 
Selain itu, DKPP juga memastikan koordinasi yang baik dengan para peternak melalui komunitas yang telah terbentuk.
 
"Kota Bandung lebih mudah terkoordinasi karena peternak sudah belajar dari wabah sebelumnya. Mayoritas ternak di sini adalah jenis pembesaran, bukan pembibitan, sehingga pencegahan harus dilakukan secara maksimal," jelas Gin Gin.
 
Menurutnya, PMK dapat menyebabkan efek serius pada sapi, seperti lemas, penurunan nafsu makan, hingga luka pada kuku yang melepuh. Meski tidak menular kepada manusia, sapi yang terjangkit harus segera diisolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
 
Hari ini, kata Gin Gin, program vaksinasi hewan juga dilakukan serentak di wilayah lain, seperti Bandung Kulon, untuk menjangkau seluruh sapi produktif, termasuk sapi perah. Vaksin kedua akan diberikan sebulan setelah vaksinasi pertama pada sapi-sapi tersebut.
 
"Kami berharap langkah ini dapat mempertahankan status Kota Bandung yang telah dinyatakan nol kasus PMK, sekaligus melindungi produktivitas ternak," pungkas Gin Gin.
 
 
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm