Sekretaris Daerah Sumatera Selatan, Dr. H Edward Candra MH, menghadiri peresmian ini.

 

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Edward Candra, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menyatakan bahwa Rumah Sakit (RS) memiliki peran strategis yang signifikan dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

 

Rumah sakit, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan, adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan kesehatan kepada individu secara keseluruhan melalui promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif dengan menyediakan rawat inap, rawat jalan, dan Gawat Darurat. 

 

 

Rumah sakit diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat karena RS berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminatif, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan RS. 

 

Saat ini, penanggulangan penyakit yang merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortalitas, morbiditas, dan beban pembiayaan jaminan kesehatan nasional yang paling besar adalah prioritas utama pemerintah. Ini termasuk kanker, stroke, jantung, kesehatan ibu dan anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, penyakit infeksi Emerging (PIE), dan kesehatan jiwa.

 

Berdasarkan KMK Nomor HK.01.07/MENKES/1277/2024 tentang Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Layanan KJSU KIA, RSMH bertindak sebagai pengampu regional layanan penyakit prioritas untuk wilayah Sumatera Selatan untuk layanan kanker.

 

RSMH terdiri dari 19 RS, terdiri dari 2 RS strata utama dan 17 RS strata madya. Pengampuan rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan, mengurangi kesenjangan akses ke layanan kesehatan, dan meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan manajer RS yang diampu.

 

 

Pada tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC) akan merilis data perkiraan tentang jumlah kasus kanker di seluruh dunia. 

 

Dari data yang dikumpulkan dari 115 negara, ditemukan bahwa sebagian besar negara tidak menyediakan layanan kanker yang memadai dalam cakupan kesehatan universal (UHC).

 

Dari 115 negara, hanya 39 yang menganggap manajemen kanker sebagai layanan kesehatan utama bagi seluruh penduduknya. Kondisi ini akan meningkatkan risiko kematian bagi penderita kanker. 

 

Edward menjelaskan bahwa dari sejumlah negara yang disurvei oleh Organisasi Kesehatan Dunia juga menunjukkan bahwa hanya 28 persen negara menyediakan layanan paliatif, yang berarti meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi gejala yang mengganggu.

 

Pasien kanker stadium lanjut, yang memiliki kemungkinan sembuh kecil, membutuhkan layanan kesehatan untuk menjaga kualitas hidup mereka. 

 

Provinsi Sumatera Selatan mencapai cakupan 32,46% dari target capaian 45% dalam program deteksi dini kanker payudara tahun 2020–2022, dengan jumlah skrining 425.160 wanita usia 30–50 tahun dari target 589.395 jiwa.

 

Menurutnya, dengan membangun gedung Onkologi terpadu di RSMH, diharapkan dapat mencegah dan mengobati penyakit kanker yang semakin meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas di Sumatera Selatan.

 

Hal ini didukung oleh adanya tim dokter spesialis yang kompeten dan berpengalaman, serta fasilitas dan teknologi pengobatan yang canggih. 

 

 

CMenurut Menkes, sekitar 200 ribu lebih orang Indonesia meninggal karena kanker.

 

Akibatnya, pemerintah harus serius dalam pelayanan kesehatan dan pengobatan kanker. Orang yang berusia di atas empat puluh tahun lebih rentan terhadap kanker.

 

Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan deteksi dini kanker payudara pada perempuan dan kanker paru-paru dan kolorektal pada laki-laki.

 

Kami ingin agar kedokteran dan semua ilmu lainnya diajarkan ke dokter-dokter di desa agar masyarakat dapat menggunakannya. 

 

Prevention jauh lebih baik. Deteksi harus dilakukan secepat mungkin. Untuk pria, kanker paru sangat sulit dideteksi. Dengan demikian, pemerintah akan memberikan 514 kabupaten/kota scan CT untuk mendeteksi kanker paru-paru.

 

Selain itu, ia menyatakan bahwa jumlah dokter yang tersedia sangat sedikit, terutama yang menangani kanker, jadi dengan adanya pusat onkologi di RSMH ini, pemerintah membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.

 

Dia menyimpulkan, "RSMH harus mengampu pelayanan kesehatan di seluruh RSUD Palembang yang baik." 

 

Dirut RSUP MH Siti Khalimah berterima kasih atas amanah untuk pembangunan onkologi ini.

 

Dia menjelaskan bahwa RSMH memiliki enam wilayah coverage dan enam layanan unggulan yang masing-masing memiliki porsi 55,70% terhadap pendapatan rata-rata RS.

 

Pelayanan kanker memiliki porsi terbesar sebesar 27,87% dan pelayanan jantung sebesar 11,60%. Fasilitas onkologi terpadu ini memiliki 18.610 pasien bedah, dengan 8 lantai dan 237 tempat tidur.

 

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama, RS Kardiologi Emirat-Indonesia Solo Dibangun

 

Penulis Achmad Aulia