Anggota Komisi D DPRD Surabaya, William Wirakusuma: Setuju dan Menyambut Baik Rencana Penerapan Ujian Nasional

16 Januari 2025 16:05 WIB
 Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma saat talkshow Dialog Sambang Parlemen Sonora Surabaya, Rabu (15/1/2025).
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma saat talkshow Dialog Sambang Parlemen Sonora Surabaya, Rabu (15/1/2025). ( Dok. Timan)


Surabaya, Sonora.ID - Belakangan ini, pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, yang ingin mengembalikan Ujian Nasional mendapatkan respon beragam dari masyarakat.

Menanggapi rencana diberlakukannya kembali UN, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma menyampaikan dukungannya.

Ia beranggapan bahwa perlu adanya standart nilai yang pasti untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya yang sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat anak.

“Saya setuju dan mendukung sekali adanya Unas, kenapa, karena kita perlu adanya penilaian, standart nilai itu harus ada. Dan didunia internasional saya kira semua juga mempunyai standart penilaian, kita ambil contoh TOEFL itu harus standartnya berapa nilainya sampai bisa lulus kemudian bisa melanjutkan ke level berikutnya. Kemudian juga kalau kita mau masuk ke universitas di luar negeri, mereka juga punya standart nilai. Kalau kita dengan Asesmen, ini yang saya denger dari temen-temen yang melanjutkan ke luar negeri itu juga agak kesusahan, karena tidak mempunyai standart nilai yang pasti. Dari situ kan penilaian juga berdasarkan kemampuan, dan bakat minat anak-anak itu sendiri, “kata Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga: 5 Contoh Soal PPPK Teknis Pengadministrasi Perkantoran Lengkap

Menurut William, jika UN ini diterapkan di Surabaya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memberikan pemahaman ke peserta didik bahwa targetnya dari adanya UN ini bukan mengejar nilai namun dengan belajar mengerti suatu pelajaran dengan baik maka nilai yang baik pula akan secara otomatis mengikuti.

“Anak-anak jangan sampai merasa bahwa targetnya itu mencapai nilai. Mereka harus belajar supaya mengerti suatu mata pelajaran dan nilai itu akan mengikuti sebagaimana mereka mengerti pelajaran tersebut. Jadi targetnya itu bukan mengejar nilai, yang dipaksa harus 10 semua, yang penting itu anaknya bisa mengerti dengan baik, pasti kok itu akan mengikuti dengan sendirinya secara otomatis, maka nilainya jadi lebih baik,” jelas dia.

William kembali menjelaskan perlunya juga peran guru dalam mendidik anak murid bagaimana menciptakan UN yang tidak menjadi momok yang menakutkan bagi siswa, karena esensi dari UN bukan mengejar nilai namun sebagai tolak ukur seberapa siswa bisa mengerti akan pelajaran yang mereka ikuti.

Sedangkan nilai ujian nantinya bisa sebagai referensi untuk menentukan ke jenjang pendidikan selanjutnya sesuai dengan kemampuan siswa.

“Itu pentingnya guru dalam mendidik. Jadi dari kelas awal, kelas 1, kelas 2, kelas 3, untuk yang SD, mereka diberikan pendidikan karakter, pengertian, bagaimana belajar yang baik, jadi mereka bisa mengerti suatu pelajaran daripada mengejar nilai. Jadi nilai bukan momok, tapi sebagai tolak ukur seberapa mereka mengerti akan pelajaran tersebut,” katanya.

Menyinggung terkait kurikulum pendidikan, menurut William, perlu adanya kombinasi. Melihat karakteristik Gen Z saat ini, merdeka belajar bisa tetap dilaksanakan dengan dikombinasikan pelaksanaan UN.

“Memang harus ada peleburan. Kita tidak bisa memaksakan kurikulum yang lama di jaman milenial, di anak-anak Gen Z. Kita harus mendidik seseorang juga sesuai dengan karakteristik dari daerah itu, dari anak itu sendiri, “ ujarnya.

Diharapkan dengan diterapkannya kembali Ujian Nasional ini bisa memotivasi para siswa untuk giat belajar. UN juga diharapkan bisa sebagai dasar bagi siswa untuk menentukan langkah jalur karirnya kedepan.

Penulis: Goorda (Sonora Surabaya)

Penulis
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm