Bisakah Seseorang Berdoa untuk Mengharapkan Kematian datang Menjemput?

20 Januari 2025 15:59 WIB
Illustrasi berdoa
Illustrasi berdoa ( )

Artinya: “Adalah makruh (tidak disukai) mengharapkan mati atau berdoa memohon kematian disebabkan penderitaan yang menimpa seseorang, seperti penyakit, kemiskinan, dan hal-hal semacam itu yang merupakan kesengsaraan dunia. Namun jika ia merasa takut hal itu akan menjadi fitnah (godaan berat) terhadap agamanya, maka hal itu diperbolehkan, dan terkadang malah dianjurkan.”  

Dari kutipan di atas dapat diketahui bahwa hukum mengharapkan atau berdoa memohon kematian disebabkan merasa tidak kuat atas penderitaan dan kesulitan yang bersifat jasmani seperti terkena penyakit yang parah, terhimpit kemiskinan yang menyengsarakan, dan sebagainya, adalah makruh. 

Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi sebagai berikut: 

لا يَتَمَنَّيَنَّ أحدكم الموت لضر نزل به، فإن كان لا بد فاعلاً فليقل: اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرًا لي، وتوفني إذا كانت الوفاة خيرًا لي. 

Artinya: “Jangan sekali-kali ada orang di antara kalian menginginkan kematian karena tertimpa suatu bencana. Namun jika sangat terpaksa, maka sebaiknya ia mengucapkan doa: ‘Ya Allah biarkanlah aku hidup sekiranya hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku sekiranya kematian itu lebih baik bagiku’.” 

Kutipan di atas menjelaskan mengharapkan kematian sesungguhnya tidak dianjurkan sekalipun dilatarbelakangi kesengsaraan karena tertimpa bencana, misalnya.

Namun demikian pada tingkat tertentu hal itu bisa dibenarkan dengan catatan cara memohonnya harus dengan doa yang tidak mencerminkan keputusasaan.

Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Lulus CPNS yang Berkesan dan Penuh Doa Baik

Bisa jadi Allah tetap mempertahankan hidup seseorang dengan maksud memberinya kesempatan untuk menambah kebaikan-kebaikannya atau memperbaiki diri sebagai pertobatan bagi yang banyak dosanya. 

Hal ini sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagai berikut: 

لا يَتَمَنَّى أحدكم الموت، إما محسن فلعله يزداد، وإما مسيء فلعله يَسْتَعْتِبُ. 

Artinya: “Janganlah ada seseorang dari kalian yang mengharapkan kematian. Jika ia orang yang baik, mudah-mudahan hal itu menambah kebaikannya. Dan jika ia orang yang buruk semoga ia dapat memanfaatkannya untuk bertobat.”  

Selanjutnya Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan di halaman yang sama (hal. 58) bahwa kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan dengan qadha’-Nya sebagaimana kutipan berikut ini:  

إن الموت أمر مكتوب على جميع الأنام، وقضاء محتوم على الخاص والعام، وقد سوى الله فيه بين القوي والضعيف، والوضيع والشريف. 

Artinya: “Sesungguhnya kematian adalah sesuatu perkara yang telah ditetapkan pada seluruh manusia dan berlaku tanpa terkecuali. Allah tidak pilih kasih dalam hal ini sehingga tidak memandang kuat lemahnya fisik seseorang ataupun tinggi rendahnya kedudukan mereka di masyarakat.”  

Mengacu kepada beberapa ilmu dan hadist hal ini berarti berdoa memohon kematian sejatinya sangat tidak dianjurkan sebab hal ini tidak baik dan tidak perlu.

Meski apa pun alasannya sebab kematian seseorang sesungguhnya telah ditetapkan oleh Allah SWT sebelum kelahirannya ke alam dunia ini.

Ada baiknya untuk lebih mensyukuri rahmat dan nikmatnya.

Baca Juga: 3 Amalan Bacaan Tasbih yang Bisa di Praktikan paada Bulan Rajab

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm