Jakarta, Sonora.ID - Perubahan kultur kerja di Pos Indonesia terjadi seiring dengan transformasi digital dan persaingan industri logistik yang semakin ketat.
Dari budaya kerja yang sebelumnya cenderung birokratis dan konvensional, kini beralih ke pendekatan yang lebih adaptif, inovatif, dan berorientasi pada pelanggan.
Pegawai pun didorong untuk meningkatkan keterampilan digital, berkolaborasi lintas divisi, serta mengadopsi pola pikir agile dalam menghadapi perubahan.
Selain itu, penerapan teknologi seperti layanan berbasis aplikasi dan sistem logistik modern mendorong efisiensi operasional.
Hadirnya Grha Pos Indonesia, yang sebelumnya bernama Gedung Pos Ibukota di Jalan Gedung Kesenian, Jakarta Pusat, merupakan langkah nyata inovasi PosIND untuk terus berkembang dan menjadikan Pos Indonesia lebih kompetitif, relevan, dan siap menghadapi tantangan bisnis masa depan.
Hadir melakukan peresmian pada Selasa (21/1/2025) kemarin, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi, serta jajaran direksi PT Pos Indonesia lainnya. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai simbol langkah strategis Pos Indonesia.
Dalam sambutannya Nezar mengapresiasi upaya transformasi yang dilakukan oleh PosIND baik dari sisi pelayanan, bangunan, dan budaya kerja. Banyak perubahan besar yang telah dilakukan PosIND selama beberapa tahun terakhir.
"Transformasi yang dilakukan menunjukkan semangat perubahan yang luar biasa oleh Pos Indonesia," kata Nezar Patria, dikutip dari keterangan resmi Pos Indonesia, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, renovasi Pos Ibukota menjadi Grha Pos Indonesia Jakarta membuat suasana ruang kerja yang kini lebih modern. Juga dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung produktivitas.
Baca Juga: Mengenal Gedung Pos Indonesia dalam Workshop Fotografi Bagi Puluhan Pelajar SMK Kota Bandung