Sonora.ID – Berikut kumpulan contoh teks khutbah Jumat Isra Miraj terbaru yang singkat dan penuh makna menyentuh, cocok untuk dijadikan referensi.
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa besar dalam Islam yang terjadi di bulan Rajab.
Isra Miraj merupakan perjalanan spiritual Rasulullah yang menjadi permulaan diwajibkannya sholat lima waktu.
Di dalam peristiwa tersebut terdapat banyak hikmah yang bisa dipetik dan diteladani oleh umat muslim.
Maka dari itu, tema khutbah Jumat Isra Miraj sangat cocok untuk dibawakan khatib saat sholat Jumat.
Berikut 3 contoh khutbah Jumat Isra Miraj terbaru yang sudah Sonora.ID rangkum untukmu.
Baca Juga: 40 Gambar Ucapan Isra Miraj 2025, Desain Islami, Menarik dan Keren
1. Khutbah Jumat tentang Isra Miraj
Peristiwa Isra' Mi’raj dan Penghambaan Umat Islam
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Pada kesempatan yang mulia ini, di atas mimbar, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu (QS Al-Hujurat: 13).
Hadirin Rahimakumullah.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa bersama-sama melaksanakan ibadah shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad swt, Nabi yang menjadi suri tauladan terbaik dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Hadirin rahimakumullah.
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita merenungkan kembali salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam, yaitu Isra' Mi’raj, yang penuh dengan hikmah dan pelajaran bagi kita sebagai umat Islam.
Isra' Mi’raj adalah perjalanan luar biasa yang Allah karuniakan kepada Rasulullah Muhammad saw.
Isra adalah perjalanan dari masjid Haram di Mekah ke masjid Aqsha di Palestina, sementara Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah dari masjid Aqsha menuju Sidratul Muntaha di langit tertinggi.
Semua ini terjadi dalam satu malam, sebagai mukjizat besar yang membuktikan keagungan Allah swt dan kemuliaan Nabi Muhammad saw.
Hadirin rahimakumullah,
Salah satu inti dari Isra' Mi’raj adalah penghambaan total kepada Allah swt. Perjalanan tersebut menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah hamba Allah yang paling mulia, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al-Isra: 1).
Dalam ayat ini, Allah menyebut Nabi Muhammad saw dengan istilah "hamba-Nya" (‘abdihi), yang menunjukkan status tertinggi seorang manusia di hadapan Allah, yaitu sebagai seorang hamba.
Penghambaan ini bukan hanya sekadar tunduk dan patuh, tetapi melibatkan hati, pikiran, dan amal perbuatan yang semuanya diarahkan untuk mengabdi kepada-Nya.
Pada peristiwa Mi’raj, Rasulullah menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah swt. Hal ini menunjukkan bahwa shalat adalah manifestasi nyata dari penghambaan kita sebagai seorang Muslim.
Dengan shalat, kita menunjukkan kerendahan diri di hadapan Allah dan membangun hubungan yang kokoh dengan-Nya.
Hadirin rahimakumullah.
Ketika Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk melaksanakan shalat, beliau menjadi teladan bagi kita dalam menjaga ibadah ini.
Shalat bukan sekadar rutinitas harian, melainkan sarana untuk menyucikan jiwa, memperkuat iman, dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Rasulullah saw bersabda, “Shalat adalah tiang agama.
Barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, maka ia telah merobohkan agama.”
Melalui shalat, kita diingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Kita diajarkan untuk senantiasa bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Shalat juga mengajarkan kita untuk disiplin, sabar, dan tunduk pada aturan yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
Hadirin rahimakumullah,
Isra' Mi’raj mengajarkan kepada kita bahwa penghambaan kepada Allah tidak terbatas pada ibadah ritual saja, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan.
Sebagai hamba Allah, kita dituntut untuk menjalankan seluruh aktivitas kita sesuai dengan syariat Islam, baik dalam bekerja, bermuamalah, berkeluarga, maupun bermasyarakat.
Penghambaan total ini berarti kita menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam segala hal. Setiap langkah dan keputusan yang kita ambil harus didasarkan pada ridha-Nya.
Kita harus selalu sadar bahwa apa pun yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
Hadirin rahimakumullah.