Dalam peluncuran koleksi terbaru UNIQLO Spring/Summer 2025 di Senayan City, Jakarta Pusat, Evy menegaskan bahwa pakaian bisa bertahan lama jika dirawat dengan benar, meskipun terbuat dari bahan berkualitas tinggi.
“Komitmenku adalah encourage sustainability dalam fesyen,” ujar Evy. Menurutnya, banyak pakaian dengan bahan berkualitas justru tidak mendapat perhatian yang cukup dalam hal perawatan, sehingga lebih cepat rusak dan akhirnya terbuang.
Padahal, pakaian-pakaian tersebut seharusnya bisa bertahan lebih lama dan tetap nyaman digunakan.
“Pakaian harusnya berumur panjang,” tambahnya. Selain itu, kenyamanan pakaian juga menjadi faktor kunci dalam menjaga pakaian agar lebih awet.
“Karena kita percaya, begitu produk materialnya berkualitas, modelnya oke, umurnya bisa panjang,” jelas Evy.
Ia juga menyarankan untuk tidak langsung membuang pakaian yang sudah bosan digunakan. Sebagai alternatif, pakaian tersebut bisa dibawa ke tukang jahit untuk diperbarui, seperti mengubah sweater lama menjadi model yang lebih trendy.
Evy mengingatkan bahwa banyak pakaian yang terbuang setiap tahunnya, dan tindakan memperbarui pakaian yang sudah ada bisa menjadi solusi yang ramah lingkungan. “Untuk memperpanjang umur, ada studio atau tukang jahit,” tambahnya.
Dengan cara ini, pakaian yang awalnya terbuang bisa mendapatkan kesempatan baru untuk digunakan, mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri fesyen.
Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya UNIQLO dalam mendorong kesadaran akan keberlanjutan dalam dunia fesyen.
Penulis:Rani Dwioktafidiya