Sonora.ID – Berikut contoh khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban, yang membahas keutamaan dan amalan yang perlu dilakukan.
Dalam Islam, Nisfu Syaban memiliki keutamaan dan makna yang sangat penting bagi seluruh umat Islam.
Makanya tak heran, kalau Nisfu Syaban menjadi salah satu momen istimewa yang dinantikan para muslim.
Mengacu pada Kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), 1 Syaban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025.
Sementara itu, Nisfu Syaban jatuh setiap 15 Syaban. Dengan demikian puasa Nisfu Syaban 2025 jatuh pada tanggal 14 Februari 2025.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Bulan Syaban Singkat Tapi Menggetarkan Hati!
Nah, malam Nisfu Syaban telah dimulai sejak 14 Syaban 1446 Hijriah malam (Kamis, 13 Februari malam) atau malam Jumat mulai ba'da Maghrib.
Malam Nisfu Syaban disebut juga sebagai lailatul maghfirah atau malam pengampunan. Di bulan ini Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan ibadah tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tema khutbah Jumat Nisfu Syaban akan menarik untuk disampaikan oleh khatib sebelum sholat Jumat.
Tak perlu berlama-lama, berikut 3 khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban, berisi keutamaan dan amalan yang perlu dilakukan.
1. Khutbah Jumat tentang Nisfu Syaban
Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban dan Amalan yang Perlu Dilakukan
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّــدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (الحج: ٧٧)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa.
Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.
Tidak lama lagi kita akan menyongsong satu malam yang penuh keutamaan, kemuliaan dan keberkahan.
Malam itu adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa disebut malam nisfu Sya’ban.
Tahun 1446 H ini, malam nisfu Sya’ban akan jatuh pada Kamis malam Jumat, 13 Februari 2025.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (الحج:
٧٧)
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung (QS al-Hajj: 77).
Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan orang-orang beriman untuk melakukan amal yang paling utama setelah iman, yaitu shalat.
Allah memerintahkan orang-orang beriman agar mendekatkan diri kepada-Nya dengan segala macam ibadah.
Allah perintahkan mereka untuk melakukan kebaikan, dan dengan itu mereka akan memperoleh keberuntungan di akhirat.
Allah ta’ala telah menjadikan bagi hamba-hamba yang beriman pintu-pintu kebaikan yang banyak sebagai rahmat Allah terhadap mereka.
Allah juga menjadikan ada waktu-waktu yang diberkahi agar di waktu-waktu tersebut seorang Muslim mencari bekal untuk akhiratnya.
Surat al-Hajj ayat 77 di atas adalah dalil umum bahwa kita dianjurkan untuk melakukan berbagai kebaikan kapan pun dan di mana pun termasuk pada malam nisfu Sya’ban.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه فِي السُّنَنِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ الْإِيْمَانِ)
Artinya: Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Yakni bangunlah di sebagian besar malam itu dan isilah dengan shalat, baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan-kebaikan yang lain.
Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ في شُعَبِ الْإِيْمَانِ(
Artinya: Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah, Adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman) Oleh karena itulah, Imam Syafi’i menegaskan dalam kitab al-Umm:
وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: Telah sampai berita kepada kami bahwa dulu pernah dikatakan: sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya Idul Adha, malam Idul Fitri, malam satu Rajab dan malam nisfu Sya’ban.
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Kubra mengatakan: