Pengerajin Tanjak Asal Pontianak, Pamerkan Produknya di INACRAFT 2025

7 Februari 2025 20:15 WIB
Suherman, pengrajin tanjak saat tampil di pameran INACRAFT 2025 di Jakarta Convention Center.
Suherman, pengrajin tanjak saat tampil di pameran INACRAFT 2025 di Jakarta Convention Center. ( Prokopim)

Jakarta, Sonora.ID - Suherman (51), seorang pengrajin tanjak asal Pontianak, berhasil mengembangkan usaha kerajinan tanjak khas Melayu yang dikenal dengan nama Kampung Tanjak.

Usahanya ini semakin dikenal setelah produk-produk tanjak dari Kampung Tanjak dipamerkan di ajang INACRAFT 2025, pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).

Tanjak yang diproduksi Suherman dengan merek Kampung Tanjak membanjiri pasaran di berbagai daerah, tidak hanya lokal tetapi hingga mancanegara. Berbagai daerah di Indonesia menjadi pangsa pasarnya, termasuk Kalimantan Barat, Riau, Sulawesi, Jawa dan Sumatera.

Tak hanya itu, tanjak hasil karyanya juga telah menembus pasar di negeri jiran, seperti Kuching dan Kuala Lumpur.

“Alhamdulillah, tanjak kami sudah sampai ke luar negeri, seperti di Sarawak dan Kuala Lumpur,” katanya saat ditemui di Stand Kota Pontianak di JCC, Jumat (7/2/2025).

Berawal pada tahun 2017, Suherman mulai menggeluti usaha tanjak karena sulitnya mendapatkan busana khas Melayu di Pontianak, terutama tanjak sebagai pelengkap pakaian adat Melayu. Ia pun berinisiatif untuk memproduksi dan menyediakan kebutuhan tersebut, yang kini telah mendapatkan sambutan positif dari masyarakat lokal hingga mancanegara.

“Awalnya sulit sekali mencari busana khas Melayu di Pontianak. Dari situ saya berinisiatif untuk membuat dan menyediakan tanjak. Alhamdulillah, respons masyarakat luar biasa,” katanya.

Suherman bilang, awal mula dirinya sama sekali tidak memiliki keahlian membuat tanjak. Keterampilan itu dipelajarinya secara otodidak dengan memanfaatkan perangkat teknologi melalui tutorial di Youtube. Seiring waktu, ia berhasil mengembangkan dan menyempurnakan keahliannya.

“Awalnya memang sulit mencari orang untuk belajar langsung. Tapi berkat teknologi, saya bisa belajar dari YouTube,” ungkapnya.

Baca Juga: BPKP Tekankan Dua Pendekatan Dalam Pengawasan Pelaksanaan Inpres No 1 Tahun 2025

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm