Imbas Inpres, Bey Ajak Asita Jabar Cari Solusi

15 Februari 2025 17:22 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat sambutan pada Musda XII Asita Jabar di Bandung, Jumat (14/2/2025)
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat sambutan pada Musda XII Asita Jabar di Bandung, Jumat (14/2/2025) ( Dok. Biro Adpim)

Bandung, Sonora.ID - Hadirnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025, membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) harus memutar otak mencari cara agar beberapa sektor penting tidak berdampak signifikan, salah satunya sektor pariwisata.

Hal tersebut dikemukakan oleh Penjabat Gubernur Bey Machmudin usai menghadiri Musda XII Asita (Asosiasi Pariwisata Indonesia) Provinsi Jawa Barat di Bandung, Jumat (14/2/2025).
 
"Ya kami akan segera duduk bersama dengan Asita, PHRI (Perkumpulan Hotel Restoran Indonesia) dan stakeholder lain, untuk mencari solusi seperti apa,” kata Bey dihadapan awak media.
 
"Efisiensi anggaran pemerintah tidak dipungkiri mempengaruhi pendapatan dari hotel dan restoran yang selama ini mengandalkan wisatawan dari acara-acara MICE (meeting, insentif, conference, exhibition) yang dilakukan oleh kedinasan," ungkap Bey.
 
Dengan efisiensi pada perjalanan dinas, FGD, seminar, dan acara seremonial di hotel atau restoran, pendapatan pelaku pariwisata dipastikan menurun. 
 
"Kalau pendapatan teman-teman di PHRI turun, otomatis retribusi pariwisata yang disetorkan ke pemda pun berpotensi menurun," kata Bey.
 
Namun Bey berkeyakinan, dengan infrastruktur yang ada, pariwisata di Jabar masih bisa digenjot terutama menyasar wisatawan asing. 
 
“Masih ada potensi dari pariwisata, masih ada dari wisatawan asing ke Jawa Barat. Ada fasilitas Kereta Whoosh, ini masih jadi daya tarik buat warga di Asia Tenggara," ungkapnya.
 
Bey juga mengajak seluruh stakeholders termasuk Asita dan pelaku pariwisata lain seperti Perkumpulan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), tetap yakin dan percaya diri bahwa pariwisata akan tetap tumbuh. 
 
"Jadi jangan memandang pesimistis, nanti kita duduk bersama mencari solusi-solusi terbaik yang bisa kita terapkan untuk menggenjot sektor pariwisata," tegas Bey.
 
Bey mengatakan kinerja Asita dalam menggenjot pariwisata Jabar sudah tidak perlu dipertanyakan, terutama dalam menggaet pasar pariwisata dalam negeri. 
 
Berdasarkan data BPS, jumlah perjalanan wisatawan nusantara yang datang ke Jabar pada 2024 mencapai 167,40 juta perjalanan, meningkat sebesar 7,15 persen dibandingkan tahun 2023. 
 
"Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Barat terus menjadi destinasi favorit wisatawan domestik," kata Bey 
 
Melalui Musda ini, Bey berharap muncul solusi yang bisa ditawarkan kepada Pemerintah Provinsi Jabar, bagaimana menggaet wisatawan asing sebagai solusi efisiensi anggaran pemerintah. 
 
"Saya berharap Asita Jabar dapat merumuskan strategi inovatif dan berkelanjutan dalam mengembangkan industri pariwisata yang lebih kuat dan berdaya saing," pungkas Bey.
 
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm