Ilustrasi pre-paid card Banj Mandiri hasil produksi PT INTI Bandung (
Dok. PT INTI)
Bandung, Sonora.ID - Tren penggunaan e-money saat ini semakin berkembang pesat, ditambah adanya peningkatan pesanan produksi kartu prepaid untuk perbankan di awal 2025, menjadi bentuk ekspansi baru bagi PT INTI Persero.
"Semakin meningkatnya tren penggunaan kartu e-money saat ini, memicu kami untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta unit kartu per bulan untuk pemenuhan kebutuhan sektor perbankan secara nasional sepanjang tahun 2025," ucap Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Gema Alfarisi Deri, dalam keterangan resminya, Jumat (14/2/2025).
"Saat ini kami juga telah merampungkan produksi 1,3 juta unit kartu prepaid milik Bank Mandiri," ungkap Gema.
"Adanya capaian tersebut, membuat kami merencanakan untuk melanjutkan secara ekspansif dengan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta unit kartu per bulan untuk sektor perbankan," imbuhnya.
Tercatat pada tahun 2024, PT INTI (Persero) telah menuntaskan produksi 1,3 juta unit kartu prepaid atau setara dengan 25,5% dari total kebutuhan Bank Mandiri sebanyak 5,1 juta unit selama tahun 2024.
Pada periode tersebut, kebutuhan kartu prepaid dirampungkan dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 unit per bulan.
Selanjutnya, kata Gema, peningkatan kapasitas produksi terpasang pada tahun 2025 akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan Kartu Debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan Kartu Prepaid secara nasional.
"E-money merupakan instrumen pembayaran berupa uang elektronik yang dapat disimpan pada suatu perangkat seperti chip atau server," jelas Gema.
"Instrumen pembayaran yang memiliki tingkat keamanan tinggi ini memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi dengan kartu atau media penyimpanan lainnya seperti aplikasi, tanpa perlu mengandalkan uang fisik," imbuhnya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, total transaksi belanja via e-money di Indonesia mencapai Rp 372,91 triliun per Agustus 2024.
Secara kumulatif, nilai transaksi uang elektronik di Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp1,6 kuadriliun.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 35,76% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Hal senada juga dikemukan Executive General Manager Sales and Marketing PT INTI, Delvia Damayanti yang menyebut, adanya tren perkembangan e-money itu, maka setelah rampung menggarap produksi kartu prepaid milik Bank Mandiri, pihaknya pun menargetkan untuk dapat menggarap kebutuhan Kartu Debit GPN dan Kartu Prepaid untuk sektor perbankan sepanjang tahun 2025.
“Kini, e-money telah menjadi metode pembayaran potensial bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia. Pada tahun ini, terdapat potensi market share sekitar Rp 3,12 triliun yang bisa digarap,” sebut Delvia.
Harapannya, konsistensi PT INTI untuk menghasilkan produk buatan dalam negeri, secara spesifik akan mendukung pertumbuhan industri domestik melalui kemandirian manufaktur nasional, dan meningkatnya daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi untuk pasar lokal.