Surabaya, Sonora.ID – Miom adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang sering dijumpai pada wanita.
Ada baiknya, Anda mengenali dan mengetahui tanda-tanda Mioma untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Fitriarto Mahardika Wardhana, Sp.OG mengatakan miom adalah perubahan dari otot polos di area miometrium.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami mioma, diantaranya faktor genetik atau keturunan, faktor hormonal, dan pola hidup.
“Miom itu adalah perubahan dari otot polos di area miometriumnya. Nah kenapa dia bisa berubah menjadi miom ya itu banyak faktor yang mempengaruhi. Yang pertama faktor genetik, kemudian hormonal sehingga faktor-faktor tersebut menghasilkan miom yang dapat mengganggu siklus menstruasi khususnya, “ kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Fitriarto Mahardika Wardhana, Sp.OG, Kamis (26/12/2024).
“Dan berikutnya pola hidup, seperti merokok, kemudian konsumsi makanan seperti daging merah terlalu berlebih tanpa seimbang dengan makan sayuran, “ tambahnya.
Disampaikan pula oleh Dokter Fitriarto bahwa biasanya rata-rata miom baru terdeteksi diatas usia 40 tahun, namun saat ini wanita dengan usia 20-an atau 30-an juga sudah ada yang terdeteksi terkena miom.
“Miom ini rata-rata baru terdekteksi diatas usia 40, tapi ada yang timbul dibawah itu tanda-tandanya juga sudah nampak jika dilakukan pemeriksaan ginekologi salah satunya dengan USG, jadi secara dini diawal 30-an miom pun juga bisa terdeteksi. Bahkan untuk di sekarang ini banyak juga di usia 20-an sudah ada yang terkena miom, sudah tumbuh miomnya, “ ujar dia.
Miom, kata Dokter Fitriarto, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung lokasi tumbuhnya miom, yaitu :
“Miom itu sendiri bisa berlokasi diberbagai tempat pada rahim. Bisa di area miometriumnya atau yang disebut dengan mioma intramural. Jika dilapisan paling luar itu disebut dengan mioma subserosa. Jika tumbuh didalam bagian endometrium disebut mioma submukosa. Jadi ada 4 lokasi. Yang terakhir di leher rahim atau mioma servikalis. Dari posisi-posisi tersebut itu akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda. Yang paling berat itu yang dilapisan endometrium atau mioma submukosa, karena banyak yang terjadi gangguan menstruasi pada akhirnya, jadi gangguan menstruasinya itu menstruasinya lebih banyak, waktunya juga lebih lama, bisa sampai 2 minggu, “ jelasnya.
Miom sendiri ada yang memberi keluhan, ada pula yang tanpa keluhan. Umumnya keluhan akan muncul ketika ukuran miom membesar lebih dari 5 cm atau 10 cm, yang mendesak jaringan disekitarnya.