Semarang, Sonora.ID – Kondisi dunia modern saat ini membuat perusahaan berlomba lomba untuk bagaimanapun caranya dapat terus memimpin di sektornya masing-masing.
Bagi perusahaan besar yang sudah berdiri sejak lama muncul kesulitan untuk bersaing karena produk dan citranya sudah tidak terlalu relevan dibanding perusahaan baru yang lebih inovatif dan modern.
Oleh karena itu, rebranding adalah salah satu langkah diambil agar perusahaan bisa kembali relevan dan diterima oleh masyarakat.
Namun, ada beberapa pro dan kontra yang dihasilkan ketika rebranding sampai ke masyarakat.
Baca Juga: Sikap Skeptis, Pagar Menyikapi Halusinasi Artificial Intelligence
Berikut ulasan beberapa rebranding perusahaan yang terjadi satu tahun kebelakang.
OpenAI baru-baru ini juga melakukan penyegaran terhadap identitasnya meskipun umur perusahaannya baru menginjak 10 tahun.
Tidak ada perubahan yang signifikan dalam identitas baru ini, karena hal ini memang sejalan dengan brief yang diberikan kepada Veit Moeller dan Shannon Jager selaku tim desain internal, yaitu menciptakan identitas visual yang ‘lebih organik dan lebih manusiawi’.
Jika diperhatikan dengan detail, Logo ‘Blossom’ yang baru dibuat menjadi simetris. Selain itu, mereka memperkenalkan tipe font baru yaitu OpenAI Sans yang mencerminkan identitas visual yang lebih modern, bersih, dan futuristik.