Pontianak, Sonora.ID – Suherman, salah seorang Pengrajin asal Pontianak yang sukses mengembangkan kerajinan Tanjak khas Melayu.
Melalui usahanya yang diberi nama Kampung Tanjak ini, produk Tanjak yang ia hasilkan turut dipamerkan pada Pameran Inacraft 2025 yang merupakan sebuah pameran kerajinan tangan se Asia Tenggara yang digelar Februari ini.
Pria yang kerap disapa Herman ini, menjalankan bisnis kerajinan tanjak bersama dengan istrinya.
Tanjak yang diproduksinya berhasil berhasil membanjiri pasar di berbagai daerah di Indonesia dan Mancanegara.
“Tanjak hasil karya kami telah menembus pasar negeri Jiran, Malaysia, di kota
Kuching dan Kuala Lumpur, “jelas Herman, dalam Podcast Sonora bertajuk Tanjak Simbol Keindahan dan Kearifan Lokal, Kamis (20/2/2025).
Tanjak merupakan ikat kepala dari laki-laki Melayu yang dibuat biasanya dari kain Songket dan dibuat dengan lipatan sesuai daerah asalnya masing-masing.
Herman mengatakan tanjak adalah jati diri dan identitas dari bangsa Melayu dimanapun berada.
“Karena kata dasar tanjak adalah tanah yang dipijak, jadi merupakan identitas dari negeri masing-masing, “imbuh Herman.
Dirinya menceritakan bagaimana proses pembuatan tanjak mulai dari menentukan bahannya yang digunakan yaitu kain songket, namun ada lagi yang khas dari kota Pontianak yaitu berbahan kain Corak Insang yang biasa ditampilkan oleh Wali Kota Pontianak.
Harga dari tanjak yang ia produksi berkisar mulai dari 60 ribu rupiah sampai dengan 1 juta rupiah ke atas sesuai dari bahan yang digunakan.