Pemerintah Terus Dukung Transformasi Digital UMKM (
Win)
Sonora.ID - Indonesia memiliki penduduk lebih dari 270 juta, Indonesia merupakan pasar yang besar untuk industri teknologi baru.
Data reportal 2023 melaporkan bahwa terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia dengan penetrasi internet sebesar 77%, 167 juta pengguna media sosial, dan 353 juta sambungan seluler aktif.
Ditengah kondisi ini, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan transformasi digital UMKM merupakan langkah penting agar pengusaha UMKM mampu bersaing di pasar global.
"Transformasi Digital UMKM di era digital ini kita harus mendorong transformasi UMKM menuju ekosistem digital agar mereka semua mampu bersaing di pasar global. Kita sadar sekali bahwa sekarang pengusaha-pengusaha UMKM di seluruh Indonesia dihadapkan dengan derasnya arus market digital. Suka ataupun tidak suka ini adalah realitas yang tidak bisa kita bendung, yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi. Maka dari itu selain pengusaha UMKM memiliki toko, kita juga ingin mendorong mulai masuk dalam media-media digital dalam rangka untuk menambah omzet penjualan," ujar Maman seperti dikutip dari berbagai media.
Maman juga meminta market digital, e-commerce, marketplace dan sebagainya untuk wajib mendukung, mengakomodasi serta berpihak kepada kepentingan pengusaha UMKM karena jika tidak maka konsekuensinya adalah Kementerian UMKM akan mengusulkan agar media digital tersebut ditutup berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital.
"Kami ingin mendorong agar pengusaha-pengusaha UMKM kita bertransformasi ke sektor digital sebagai salah satu langkah atau metode untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produknya. Namun juga dengan catatan pihak-pihak market digital, e-commerce segala macam wajib mengakomodasi, mendorong peningkatan penjualan produk-produk lokal" katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo melalui keterangan resminya mengatakan perbankan perlu memberikan dukungan terhadap penguatan ekosistem digital serta pemberdayaan UMKM melalui transaksi non-tunai yang lebih mudah dan praktis.
"Kami ngin memberikan pengalaman bertransaksi secara lebih mudah sekaligus mendukung UMKM agar semakin berkembang di era digital," ujarnya di acara spesial Ramadan bertajuk Jakarta Berkah, Jumat (14/02).
Lebih lanjut Agus menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong perluasan penerapan ekosistem keuangan digital di Jakarta secara berkelanjutan, salah satunya dengan menghadirkan layanan pembayaran non-tunai, termasuk mengadaptasikan QRIS Tap NFC yang baru saja diluncurkan oleh Bank Indonesia.
"Kami terus mendorong ekosistem pembayaran yang lebih inklusif bagi UMKM, memungkinkan pelaku usaha untuk bertransaksi secara lebih efisien dan aman," ungkapnya
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa melalui acara ini, pihaknya ingin menghadirkan pengalaman Ramadan yang lebih berkesan bagi masyarakat Jakarta.
“Kami berharap inisiatif ini dapat semakin mendorong adopsi transaksi non-tunai, serta memberikan manfaat lebih bagi UMKM dan pelanggan setia Bank DKI," tutup Arie.