Pontianak, Sonora.ID - Kinerja Bank Kalbar patut diacungi jempol karena terus menunjukkan perkembangan yang pesat, terutama dalam hal pangsa pasar (market share).
Bank Kalbar berhasil memperluas jangkauan pasarnya dan kini mampu bersaing dengan bank-bank lain yang beroperasi di Kalimantan Barat.
Bahkan, pertumbuhannya tercatat lebih cepat dibandingkan dengan bank-bank lainnya di provinsi tersebut.
Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi manajerial yang matang, salah satunya melalui penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang terencana dengan baik.
Penyusunan RBB bukanlah pekerjaan yang mudah karena melibatkan berbagai variabel yang harus diperhitungkan dengan cermat.
Salah satu langkah yang diambil adalah analisis SWOT yang mendalam, yang memungkinkan Bank Kalbar untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di pasar.
Bank Kalbar sebagai Bank Pembangunan Daerah milik Pemda Kalbar hingga saat ini dapat dikategorikan sebagai Bank tersehat di Kalbar dan bahkan dapat bersaing dengan BPD lain nya di Indonesia.
Bank Kalbar dikatakan sebagai Bank yang sehat merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja Bank Kalbar melalui penilaian faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, dan yang tidak kalah pentingnya adalah sensitivitas terhadap resiko pasar.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya membanggakan bagi pelaku UMKM adalah, ratio 39,11 % merupakan ratio RPIM yang didalamnya termasuk kredit UMKM dan berpenghasilan rendah, persentase diatas target maksimal yang ditetapkan Bank Indonesia.
Hal itu mengandung makna bahwa Bank Kalbar mempunyai keyakinan UMKM akan tumbuh dan berkembang dan akan menjadi salah satu peyangga perekonomian di Kalimantan Barat ini.
Kepercayaan masyarakat adalah faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bank.