Kultum Ramadhan Singkat 17 Maret 2025, Tentang Tiga Tingkatan Puasa

17 Maret 2025 14:30 WIB
Ilustrasi kultum Ramadhan singkat 17 Maret 2025
Ilustrasi kultum Ramadhan singkat 17 Maret 2025 ( )

Sonora.ID - Artikel kali ini akan membahas tentang kultum Ramadhan singkat 17 Maret 2025 untuk disimak dengan lengkap.

Kamu dapat membagikan kuliah tujuh menit (kultum) kepada umat muslim sebagai media dakwah di bulan Ramadhan ini.

Ada banyak sekali topik yang dapat diangkat dalam kultum, salah satunya adalah tentang 'Tiga Tingkatan Puasa'.

Mari simak langsung kultum Ramadhan singkat 17 Maret 2025 berikut ini untuk disampaikan kepada umat muslim.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat 14 Maret 2025, Tentang Ramadhan Bulan Al-Quran

Tiga Tingkatan Puasa

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali menikmati indahnya bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, mari kita renungkan kembali tujuan utama dari ibadah puasa yang kita jalankan selama bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari ayat ini, kita memahami bahwa tujuan utama dari puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Namun, untuk mencapai ketakwaan itu, kita harus memahami bahwa puasa memiliki tingkatan-tingkatannya. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk mengenal tiga tingkatan puasa, yaitu puasa jasmani, puasa nafsiah, dan puasa ruhani.

1. Puasa Jasmani (Shaum al-'Umum) - Menahan Lapar dan Dahaga

Tingkatan pertama dari puasa adalah puasa jasmani, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Ini adalah tingkatan puasa yang paling dasar, yang wajib kita jalankan sesuai syariat. Rasulullah SAW bersabda:

الصِّيَامُ جُنَّةٌ
"Puasa adalah perisai." (HR. Bukhari & Muslim)

Artinya, puasa menjadi pelindung bagi diri kita dari perbuatan dosa dan maksiat. Namun, jika puasa kita hanya sebatas menahan lapar dan haus tanpa menjaga amalan lain, maka kita hanya akan mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Rasulullah SAW memperingatkan dalam sebuah hadits:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَالْعَطَشُ
"Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus." (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, kita harus naik ke tingkatan puasa yang lebih tinggi.

2. Puasa Nafsu (Shaum al-Khusus) - Menjaga Panca Indera

Tingkatan kedua adalah puasa nafsiah, yaitu menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu, baik itu dalam bentuk perkataan, perbuatan, maupun pikiran yang dapat merusak pahala puasa kita.

Puasa bukan hanya soal menahan lapar, tetapi juga menahan lisan dari berkata buruk, menjaga mata dari melihat hal yang dilarang, menahan telinga dari mendengar gosip, serta mengendalikan hati dari niat buruk. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak membutuhkan puasanya yang hanya sekadar meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, mari kita jadikan puasa ini sebagai sarana untuk membersihkan diri dari sifat-sifat buruk dan memperbaiki akhlak kita, agar puasa yang kita jalankan lebih bermakna dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga: Kultum Ramadhan Singkat Hari Ke 15: Waktu Mustajab untuk Berdoa

3. Puasa Ruhani (Shaum Khusus al-Khusus) - Hanya Mengharap Ridha Allah

Tingkatan yang tertinggi adalah puasa ruhani, yaitu puasa orang-orang pilihan Allah SWT. Pada tingkatan ini, seseorang tidak hanya menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsunya, tetapi juga memusatkan hatinya hanya kepada Allah SWT.

Puasa ini dilakukan dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, merenungkan kebesaran-Nya, serta menjauhkan diri dari ketergantungan duniawi.

Orang yang berada dalam tingkatan ini tidak akan terpengaruh oleh dunia, tidak mudah marah, tidak mudah gelisah, dan selalu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Mereka lebih banyak mengingat akhirat dan senantiasa merindukan perjumpaan dengan Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan kehidupan akhirat itulah yang sebenarnya (kehidupan yang sesungguhnya), sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut: 64)

Maka, puasa pada tingkatan ini akan membawa seseorang kepada ketenangan batin, kebahagiaan sejati, serta kedekatan yang mendalam dengan Allah SWT.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Dari tiga tingkatan puasa ini, mari kita bertanya kepada diri kita: di tingkatan manakah puasa kita saat ini?

Jika kita masih berada di tingkat puasa jasmani, mari kita tingkatkan dengan puasa nafsiah, yaitu menjaga lisan, mata, telinga, dan hati kita. Dan jika kita ingin meraih puncak ketakwaan, marilah kita menuju puasa ruhani, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadikan-Nya sebagai satu-satunya tujuan hidup kita.

Semoga Allah SWT menerima ibadah puasa kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang bertakwa. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm