Sonora.ID - Untuk mencegah kemacetan lalu lintas selama musim mudik lebaran, Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru, melakukan gerak cepat (Gercep), salah satunya dengan memanfaatkan jalan raya Palembang-Betung sebagai jalan alternatif.
Dia menambahkan bahwa jalur alternatif ini digunakan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalur Palembang-Banyuasin.
Saat meninjau jalan tol Palembang-Betung, Minggu (16/3/2025), Gubernur Herman Deru didampingi Wakil Gubernur Cik Ujang menyatakan, "Tentu para pemudik sangat bersemangat untuk mudik merayakan lebaran, terutama di tengah kondisi ekonomi yang mulai membaik."
Menurut Herman Deru, pembangunan jalan tol Palembang-Betung yang berjarak 33 kilometer sebagai alternatif akan sangat membantu masyarakat.
Menurut Herman Deru, jalan tol alternatif Palembang-Betung ini, yang berjarak 33 kilometer, tentu akan sangat bermanfaat bagi para pemudik. Saat arus mudik, pemudik dapat masuk tol dengan jalur one way (satu arah) saja, yaitu dari Palembang-Betung menuju Pulau Rimau.
Kemudian, saat arus balik, pemudik dari arah Jambi masuk tol, dan hanya satu arah.
Dalam tinjauan jalan raya Palembang-Betung kali ini, Herman Deru dan Cik Ujang juga memeriksa kondisi kantin, mushola, toilet, dan kantor Rest Area 397. Ia meminta agar pemudik yang melintasi jalan dapat mendapatkan air bersih.
Herman Deru menambahkan, "Ini sebagai bentuk pelayanan kita kepada masyarakat (pemudik) yang berasal dari berbagai suku, tak hanya Sumsel saja. Ada orang Aceh, Medan, Padang, Jakarta baik yang akan ke pulau-pulau di Sumatera atau sebaliknya dari pulau-pulau di Sumatera menuju Jawa. Semua ini untuk kenyamanan para pemudik."
Tinjauan dilakukan oleh Herman Deru dan Wagub Cik Ujang dari Jalan Tol Palembang-Betung hingga pintu tol fungsional di Pulau Rimau-Banyuasin.
Herman Deru mengimbau para pemudik yang berencana menggunakan jalan tol Palembang-Betung untuk tetap waspada dan mematuhi rambu lalu lintas yang berlaku saat ini.
Dia berharap para pemudiknya tetap mematuhi rambu dan arahan petugas jalan tol.
Penulis: Achmad Aulia