Kubu Raya, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kubu Raya menyalurkan bantuan 4.000 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir di tiga desa, di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Minggu (16/3/2025).
Dalam kegiatan ini, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, bersama Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis, Pengurus DAD Kubu Raya, dan jajaran Forkopimda turun langsung membagikan bantuan sembako kepada masyarakat di sana.
Diharapkan lewat bantuan sembako ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Kecamatan Sungai Ambawang yang telah berlangsung lebih kurang 13 hari.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan berharap banjir segera surut sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya. Menurutnya sungai yang ada di Kecamatan Sungai Ambawang sedimentasinya sudah tinggi sekali sehingga perlu dilakukannya normalisasi sungai.
Gubernur Kalbar itu memastikan juga bahwa jalan-jalan akan segera diperbaiki terlebih jalan tersebut merupakan jalan negara.
“Jalan sudah pasti diperbaiki apalagi jalan negara, Insyaallah setelah air surut, penanganan jalan akan dilaksanakan,“ ungkapnya.
Ria Norsan menyampaikan sudah berkoordinasi dengan Balai Sungai dan Dinas PUPR untuk mengatasi masalah banjir tersebut.
"Kita sudah sampaikan ke Balai Sungai dan PUPR semoga cepat teratasi masalah banjir dan Insyaallah kita juga akan melihat apa penyebab banjir ini, salah satunya mungkin sungai atau parit sedimentasinya tinggi maka perlu dinormalisasi supaya ke depan tidak lagi terjadi banjir," ujar Norsan.
Sekjen MADN, Yakobus Kumis bersama DAD Kubu Raya mengucapkan terima kasih karena kegiatan ini didukung oleh
Polri dalam hal ini Polres dan Dandim setempat dan pihak-pihak terkait sampai di tingkat Kecamatan.
Yakobus menuturkan kembali apa yang telah disampaikan Gubernur Kalbar, yang berjanji melalui pemerintah pusat untuk melakukan kegiatan pasca banjir.
"Satu, perbaikan jalan, kemudian jangka panjangnya yaitu peninggian jalan, lalu jalan-jalan yang tergenang akan dipotong - potong dan dibuat gorong-gorong yang agak besar, "tuturnya.
Lalu lanjutnya, sungai yang perlu dinormalisasi. Dikarenakan sepanjang jalan Trans Kalimantan banyak rumah yang dibangun rendah, ia mengharapkan ada upaya yang akan disampaikan ke Komisi V DPR RI terkait rumah warga yang rendah.
"Kita minta Komisi V untuk perhatikan rumah warga, apakah dalam bentuk bedah rumah, membantu masyarakat supaya bisa meninggikan rumahnya. Buat saluran-saluran dari tepi jalan sampai ke sungai, itu wajib dilakukan untuk menangani ini, "ucap Yakobus.