Jauhi 10 Kebiasaan Ini agar Terhindar dari Perut Buncit!

21 Maret 2025 19:09 WIB
Ilustrasi perut buncit  Dokumentasi dari Freepik
Ilustrasi perut buncit Dokumentasi dari Freepik ( )

Sonora.ID- Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan sehari-hari ternyata dapat menyebabkan seseorang mengalami perut buncit. Obesitas sentral, kerap disebut sebagai perut buncit.

Hal ini terjadi akibat penumpukan lemak viseral di sekitar perut yang melebihi batas normal.

Ukuran lingkar pinggang menjadi indikator utama untuk menentukan apakah seseorang mengalami perut buncit atau tidak.

- Laki-laki dikategorikan memiliki perut buncit jika lingkar pinggangnya mencapai 90 cm atau lebih.

- Perempuan disebut memiliki perut buncit jika lingkar pinggangnya minimal 80 cm.

Baca Juga: 4 Kebiasaan yang Bisa Bikin Perut Jadi Buncit, Lemak Menumpuk

Dilansir dari Kompas.com, kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan beberapa jenis kanker.

Oleh karena itu, jauhi 10 kebiasaan dibawah ini agar terhindar dari perut buncit.

Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit

Beberapa kebiasaan harian berikut dapat meningkatkan risiko perut buncit dan perlu dihindari:

1. Makan Tanpa Fokus

Dilansir dari Eat This Not That, kebiasaan makan sambil menonton televisi atau bekerja dengan komputer dapat menyebabkan seseorang tidak menyadari jumlah makanan yang dikonsumsi.

Akibatnya, kalori yang masuk menjadi berlebihan sementara rasa kenyang sulit tercapai.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sambil menonton TV bisa mengonsumsi lima kali lebih banyak makanan dibandingkan mereka yang makan dengan penuh kesadaran.

Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga yang Bisa Mengempiskan Perut yang Buncit

2. Kurang Mengonsumsi Protein

Protein memiliki peran krusial dalam proses pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, terutama dalam menjaga serta membangun massa otot.

Kekurangan protein dalam makanan dapat menyebabkan hilangnya massa otot.

Akibatnya metabolisme tubuh akan melambat dan mempersulit proses pembakaran lemak perut.

Selain itu, camilan kaya protein lebih efektif dalam memberikan rasa kenyang sehingga dapat mencegah konsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan.

3. Kurang Minum Air

Kurangnya asupan air dapat menyebabkan dehidrasi yang membuat tubuh sulit beraktivitas dan membakar kalori.

Studi menunjukkan bahwa tubuh sering kali salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar.

Hal ini menyebabkan seseorang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan meskipun sebenarnya hanya membutuhkan air.

Dengan tetap terhidrasi, seseorang dapat mengontrol rasa lapar dan mencegah konsumsi kalori berlebihan yang menyebabkan penumpukan lemak.

4. Mengonsumsi Kalori Berlebihan

Mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam jumlah besar dapat menyebabkan penambahan berat badan, bahkan jika makanan tersebut tergolong sehat.

Makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat memang kaya akan antioksidan, nutrisi, dan lemak sehat, tetapi juga memiliki kandungan kalori yang tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk tetap memperhatikan porsi makan agar tidak berlebihan.

5. Melewatkan Waktu Makan

Melewatkan waktu makan terutama saat sarapan dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak di kemudian hari.

Hal ini terjadi karena hormon lapar dalam tubuh cenderung mengompensasi waktu makan yang terlewat dengan asupan makanan berlebihan setelahnya.

6. Kurang Tidur

Penelitian membuktikan bahwa kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan.

  • Hormon ghrelin (pemicu rasa lapar) akan meningkat.

  • Hormon leptin (pemberi sinyal kenyang) akan menurun.

Ketidakseimbangan ini dapat meningkatkan keinginan makan berlebihan, terutama makanan tidak sehat yang dapat memicu penumpukan lemak di perut.

Baca Juga: 3 Daun Ajaib yang Bisa Kempiskan Perut Buncit, Jadi Rata Kembali

7. Konsumsi Alkohol dan Soda Berlebihan

Alkohol mengandung kalori kosong yang dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Selain itu, konsumsi alkohol di malam hari dapat mengganggu pola tidur, yang berujung pada penumpukan lemak tubuh.

Soda juga perlu dibatasi karena mengandung pemanis buatan yang dapat meningkatkan lemak perut.

8.Kurang Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik sehari-hari, seperti berjalan, berdiri, atau melakukan pekerjaan rumah dapat meningkatkan risiko perut buncit.

Menggunakan pedometer atau alat pelacak langkah harian dapat membantu memastikan jumlah kalori yang terbakar tetap optimal.

9. Makan Terlalu Cepat

Menurut WebMD, otak memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal dari perut bahwa tubuh sudah kenyang.

Jika seseorang makan terlalu cepat, ada kemungkinan ia akan mengonsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuh.

Sebaliknya, makan secara perlahan dapat membantu mengontrol porsi makan dan mencegah penambahan berat badan.

10. Sering Mengalami Stres

Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat meningkatkan penyimpanan lemak viseral di perut.

Tingginya kadar kortisol dalam tubuh dapat mempercepat penambahan berat badan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Untuk mengelola stres, disarankan untuk melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau latihan pernapasan. Hal ini berguna untuk menjaga ketenangan dan keseimbangan hormon.

Selain 10 kebiasaan di atas, penggunaan piring berukuran besar saat makan juga dapat membuat seseorang makan lebih banyak dari yang seharusnya.

Hal ini mengakibatkan asupan kalori tubuh berlebihan.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut, Anda dapat mengurangi risiko penumpukan lemak perut dan menjaga kesehatan tubuh.

Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga yang Bisa Mengempiskan Perut yang Buncit

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm