HDL berfungsi sebagai 'tukang sapu' dari LDL yang tertinggal di dinding pembuluh darah. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.
Terakhir adalah trigliserida yang terbentuk ketika ada kalori yang tersisa dan tidak terpakai oleh tubuh, dan disimpan sebagai cadangan energi.
Jika tubuh terus diberi asupan kalori secara berlebihan, dan kalori yang digunakan tidak seimbang, kadar trigliserida akan naik.
Baca Juga: Anda Perempuan yang Sudah Menopause? Hati-Hati dengan Asam Urat Tinggi
Durian yang merupakan panganan nabati memang tidak mengandung kolesterol jahat seperti yang terkandung dalam panganan hewani seperti daging maupun makanan laut.
Namun, durian adalah salah satu buah-buahan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Kandungan karbohidrat tinggi bisa meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang merupakan salah satu komponen saat menghitung total kolesterol.
"Durian bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi tidak boleh sering-sering, dan maksimal hanya satu atau dua potong kecil saja, agar trigliserida tidak meningkat tajam." jelas dr. Santi saat menjadi narasumber di program Health Corner, Radio Sonora (23/04/2019).
Namun, anda tetap harus mengenali diri anda sendiri. Jika begitu mengonsumsi langsung merasakan gejala kolesterol tinggi seperti leher tegang atau kesemutan, sebaiknya langsung hentikan konsumsi durian.
"Pastikan juga rutin memeriksa kolesterol anda. Untuk trigliserida normal maksimal 150 mg/dL, jika sudah mencapai 150-199 mg/dL, anda harus mulai menjaga pola konsumsi. Dan kalau sudah lebih dari 200, sebaiknya langsung diberi penanganan medis." tutup dr. Santi. (*)